PETASULTRA.COM – MUNA. Penyataan seorang guru SMKN 1 Raha, Saliffudin Baco, pada kegiatan silaturahim salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) Muna tahun 2020, LM. Rajiun Tumada, di lingkungan I Sumur Bata Kelurahan Raha II pada 3 Desember 2019, dinilai sangat provokatif oleh berbagai kalangan.

Pasalnya, dalam orasi politiknya itu, Saliffudin menyebut jika adanya tekanan serta intimidasi yang dilakukan seorang oknum terhadap ketua Majelis Taklim dan Aparatur Sipil Negara (ASN) diwilayah setempat untuk tidak menghadiri kegiatan tersebut.

Bantahan itu salah satunya datang dari Ketua Relawan Khusus Rusman Emba 2 Periode (Relksus RE2P), Nyong Ogo yang menyatakan jika pada kegiatan Rajiun dilingkungan I Sumur Bata kemarin berlangsung kondusif, dimana dihadiri oleh sebagian warga setempat dan warga serta birokrasi dari Muna Barat.

Hal itu membuktikan apa yang menjadi tudingan seorang guru SMKN 1 Raha, Salifuddin Baco dalam orasi politiknya itu Hoax serta bernada provokatif ditengah masyarakat.

“Tentunya kami sangat menyangkan pernyataan Salifuddin yang justru tidak gambarkan diri seorang tenaga pendidik, buktinya tidak ada peristiwa yang mengganggu jalannya kegiatan Rajiun,” ujar Nyong Ogo kepada PetaSultra.Com, Rabu (4/12/2019).

Baca Juga  Diusung Demokrat di Pilkada Muna, Rahman: Tak Ada Keraguan Menangkan Rajiun-La Pili

Menurutnya, pernyataan Salifuddin merupakan propaganda politik yang coba dimainkannya. Olehnya itu Nyong Ogo berpesan untuk tidak berlebihan menilai keadaan sebab warga lingkungan I Sumur Bata dinamis sehingga tidak benar jika ada pihak yang melakukan tekanan dan intimidasi.

“Jadi tidak perlu di besar-besarkan selain kondisi di sumur bata yang damai, kita juga harapkan bisa saling menghargai,” pungkasnya.

Penulis: (AR/*)