Insert pengerjaan hotel terapung pemkab muna baru mencapai 30 persen yang dipastikan rampung dua pekan kedepan. (PetaSultra.Com)

PETASULTRA.COM – MUNA. Tak lama lagi para tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna, yang menangani pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 dapat menempati Hotel Terapung milik Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muna.

Pasalnya, hotel terapung yang berdiri tepat diatas air itu dipastikan rampung sekitar dua pekan kedepan, dengan fasilitas 20 kamar tidur yang dilengkapi Doubel Bad, Ac, Tv, kamar mandi dalam, dispenser, Kulkas serta perlengkapan dapur layaknya Villa.

Koordinator Pekerja, Mas Goll mengatakan, meski saat ini pekerjaan renovasi baru mencapai 30 persen namun dalam waktu dua pekan kedepan sudah dapat ditempati oleh 19 tenaga medis dan 3 dokter ahli yang menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Muna.

“Tentunya kita mengejar penyelesaian hotel ini sesuai yang diinstruksikan pak Bupati agar para tenaga medis dapat menempatinya,” jelas Mas goll kepada PetaSultra.Com, Jumat (8/5/2020).

Menurutnya, arahan Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST untuk segera merampungkan renovasi hotel terapung karena mengingat tak satu pun hotel maupun penginapan yang mau menerima para tenaga medis untuk menginap ditambah atas kesadaran diri sampai saat ini enggan kembali kerumah selama menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga  Polda Sultra Siapkan Pengamanan Kedatangan TKA, Ketua HMI Kendari : Kami Siap Mengulang Kasus Berdarah Kendari

“Meskipun saat ini para tenaga medis sementara menempati kamar dilantai tiga RSUD yang cukup representatif tapi pak Bupati inginkan mereka segera pindah ketempat yang lebih representatif, mengingat mereka merupakan garda terdepan melawan Covid-19,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST melakukan renovasi (pembenahan) Hotel Terapung milik Pemkab Muna yang berada diarea Joging Track dikarenakan tidak adanya hotel yang mau menjadi tempat menginapnya para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

Penulis: Arto Rasyid