Direktur AMAN Center, Laode Rahmat Apiti. (Istimewa)

PETASULTRA.COM – KENDARI. Apotik Kimia Farma Sultra disinyalir telah melakukan “penimbunan” ditengah terjadinya kelangkaan stok masker diseluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Pasalnya, apotik tersebut diduga menyediakan (menjual) stock masker hanya kepada pejabat koleganya saja, sedangkan saat masyarakat yang mencoba membeli selalu dijawab dengan kata “Stock habis”.

Hal itu diungkapkan Direktur AMAN Center, Laode Rahmat Apiti kepada PetaSultra.Com. Kata dia, menagemen Kimia Farma harusnya terbuka, jangan memilih konsumen karena apotik itu milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tentu modus bisnis kotor ditengah kelangkaan stock masker dengan mencari keuntungan sesaat harus di hentinkan, jangan sampai masyarakat mengepung apotik Kimia Farma serta melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

“Tentu ini sudah bertentangan dengan himbauan Menteri BUMN, sebaiknya Kimia Farma menjual persedian stok yang ditimbun, jangan sampai gudangnya kami datang bongkar karena lokasinya sudah diketahui,” ancam Rahmat Apiti, Sabtu (21/3/2020).

Rahmat kembali menegaskan apabila dalam kurun waktu 1X24 jam, stok masker pada outlet apotik Kimia Farma masih kosong, maka bersama masyarakat terpaksa akan membongkar gudang tempat penimbunan masker tersebut yang disaksikan aparat penegak hukum.

Baca Juga  Pembangunan Berkelanjutan Indikator DPP Golkar Rekomendasikan Petahana di Pilkada Muna 2020

“Pimpinan Kimia Farma baiknya jangan mencari keuntungan ditengah kepanikan publik, sama halnya anda tidak punya hati nurani dan kami akan sampaikan kepada Menteri BUMN terkait cara kotor yang dilakukan Kimia Farma di Sultra,” tegasnya.

Penulis: Arto Rasyid