PETASULTRA.COM – SURABAYA. Revitalisasi pengembangan Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang Kabupaten Sumenep segera dilakukan oleh Pemprov Jatim, hal itu dibuktikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan melakukan Ground Breakin kedua pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Dungkek, Sabtu (11/05/2019).

Gubernur perempuan pertama di Provinsi Jawa Timur itu berharal revitalisasi pengembangan infrastruktur kedua pelabuhan tersebut dapat memaksimalkan kualitas ekonomi di kepulauan Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep.

“Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memaksimalkan layanan publik, utamanya untuk meningkatkan kualitas kinerja ekonomi,” ujarnya.

Dikatakan layanan publik bisa berupa layanan dunia usaha, layanan wisatawan dan layanan lainnya yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kinerja ekonomi, “Proses peningkatan layanan menjadi ikhtiar Pemprov Jatim untuk terwujudnya kinerja ekonomi yang lebih baik,” ungkapnya.

[artikel number=5 tag=”pemprov”]

Revitalisasi pelabuhan merupakan proses pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan dan dipilihnya pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang karena wilayahnya terdapat kekayaan luar biasa, khususnya Gili Iyang memiliki sumber oksigen terbaik kedua di dunia, “Kekayaan tersebut menyebabkan banyak sekali penduduk di Gili Iyang yang berumur lebih dari 100 tahun dan mereka masih kuat dan sehat,” jelasnya.

Baca Juga  "Kambing Hitamkan" Pemda Soal Pasar Laino, Rusman Emba Jawab Tudingan Syarifudin Udu

Selain sumber oksigen, wilayah setempat juga memiliki stalagtit – stalagtit yang begitu keren, dan indah, “Di dunia ini, sektor riil apabila ingin tumbuh dengan cepat bisa dibangun lewat wisata,” ungkap Khofifah.

Sekarang yang harus dilakukan, sebut Gubernur Khofifah adalah bagaimana wisata di Kabupaten Sumenep bisa dijaga dan dikembangkan, hingga tumbuh berseiring dengan tumbuhnya wisata religi, pondok pesantren dan suasana keulamaannya.

Untuk merevitalisasi kedua pelabuhan tersebut, Gubernur Khofifah menyebutkan, bahwa membutuhkan dana sebesar Rp. 60 Milyar. Dana tersebut berasal dari APBD Provinsi Jatim yang telah direncanakan sejak 2018, “Dengan realisasi dana tersebut diharapkan secara bertahap kualitas bangunan infrastruktur yang dimiliki dapat terus lebih baik,” ujarnya.

Gubernur Khofifah saat melakukan Ground breaking pengembangan pelabuhan dungkek, Sumenep.

Sementara itu, Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim mengatakan, saat ini wilayahnya mempunyai lima pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Dungkek, Rajasa, Raas, Sapeken dan Masa Lembu dengan 58 tambatan.

Bupati Abuya Busyro Karim menyebutkan Sumenep mempunyai 126 pulau, dan empat puluh enam pulaunya telah berpenghuni. Sedang potensi wisatanya telah banyak dikembangkan oleh Pemkab Sumenep. Hanya, persoalan sarana dan prasarana penunjangnya dinilai masih membutuhkan pengembangan lagi.

Baca Juga  Kesepakatan Kerja Sama Menguntungkan Tercapai Pada Pertemuan Presiden Jokowi Dengan Singapura

“Sumenep berharap perhatian dari Pemprov Jatim karena banyak potensi – potensi yang belum tergali,” pungkasnya.

Gubernur Khofifah juga menyerahkan 125 paket sembako kepada kaum duafa dan yatim piatu usai melakuka peletakan batu pertama tanda dimulainya pengembangan Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang. (Red)