PETASULTRA.COM – MUNA. Bupati Muna, LM. Rusman Emba, ST sangat menyayangkan jika Pemerintah Daerah (Pemda) dinilai acuh terhadap pembangunan pasar sentral Laino dan air bersih, yang gencar digaungkan oleh rival-rivalnya dalam bursa pencalonan Pilkada Muna 2020 hanya untuk meraih simpatik masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh Ditjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI, Syarifudin Udu yang telah menyatakan diri ikut bertarung pada Pilkada Muna 2020. Dimana saat blusukan kepasar sentral laino beberapa waktu lalu terkesan “mengkambing hitamkan” Pemerintah Daerah (Pemda) Muna terhadap kondisi bangunan pasar tersebut yang memperihatinkan sampai saat ini.

Pemda Muna dituding tidak memberikan perhatian khusus terhadap pasar laino yang menjadi sumber perputaran ekonomi masyarakat kabupaten muna pada umumnya.

Padahal, menurut Rusman Emba, jika pemda Muna telah melakukan upaya termaksud mengajukan pinjaman daerah dari Rp. 100 miliar berkurang menjadi Rp. 96 miliar melalui Kemendagri dengan skala prioritas pembangunan pasar dan air bersih namun sayangnya dibatalkan.

Gagalnya pinjamanan itu tentu sangat disayangkan Rusman Emba, karena turut merugikan pemda saat ini, ditambah figur Syarifudin Udu selaku Ditjen Bina Kuangan Daerah Kemendagri tidak menunjukkan peran dan wewenangnya, untuk mencari solusi terkait persoalan tersebut.

Baca Juga  Berikut Keluhan Petambak Perempuan Menyangkut Kasus Pemanggilan Polisi Pada Rekan Mereka

“Beliau (Syarifudin Udu) mengetahui perjalan pinjaman daerah tapi kemudian menyalahkan pemda, padahal dengan kewenangannya itu harusnya beliau intropeksi diri karena pinjaman bukan bicara tentang saya yang menjadi rival tapi bicara tentang kebutuhan yang menyentuh langsung masyarakat,” terang Rusman, Minggu (21/7/2019).

“Jangan sesuatu yang gagal ditangannya kemudian beliau mengkambing hitamkan pemda, jadi saya pikir harusnya beliau bijak melihat masalah didaerah ini,” sambungnya.

Meski pinjaman daerah gagal tidak menyurutkan semangat Pemda Muna terus melakukan terobosan untuk membangun muna, melalui APBD-P menganggarkan pembangunan air bersih sebesar Rp. 10 miliar.

Kemudian ditahun 2020 balai turut menganggarkan pembangunan air bersih sebesar Rp. 25 miliar yang menjadi skala prioritas.

“Terkait air bersih kita sudah design terkait masalah sudah dirumuskan tinggal soal penganggarannya, Alhamdulillah besok kita peletakan batu pertama SPAM di Desa Lambiku Kecamatan Napabalano,” ungkapnya.
(Risna/*)