PETASULTRA.COM : KENDARI- Pedofilia atau gangguan nafsu seksual yang ditujukan terhadap remaja atau anak-anak di bawah usia 14 tahun, rupanya kian ramai diperbincangkan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tercatat sudah lebih dari satu kasus terjadi di bulan April tahun 2019 ini. Pelakunya pun berbeda-beda,dimana dalam kasus pertama terjadi pada Jumat (26/4/2019), dikabarkan dua siswi SD yang ada di kota Kendari yakni (RG) dan (KD) sempat hilang ditangan Orang Tak Dikenal (OTK), keduanya ditemukan lemas dan terdapat bercak darah di bagian bajunya.
Kemudian, Sabtu (27/4/2019) sekitar pukul 12.00 Wita, siswi berusia 9 tahun berinisial (R) juga menjadi korban penculikan OTK. Murid kelas tiga SD yang merupakan warga Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari ini, mengaku telah diperkosa dirumah kebun di Nanga-nanga oleh pria paruh baya yang mengaku sebagai teman ayahnya.
Selanjutnya kasus yang saat ini sedang heboh datang dari korban berinisial sebut saja Bunga, korban yang diketahui merupakan siswi disalah satu SD di Kota Kendari ini, ditemukan pihak tim Buser 77 Polres Kendari, di seputaran wilayah Nanga-nanga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, setelah sebelumnya hilang dalam beberapa jam usai sepulang dari sekolah, Senin (29/4/2019).
Bunga sendiri dikabarkan telah diculik oleh Inisial AP yang diduga merupakan mantan oknum TNI AD yang pernah bertugas di Kesatuan Yonif 725 Woroagi. AP sendiri berpangkat Prada.
Menyoal hal itu, Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya mengungkapkan bahwa teduga pelaku tersebut masih dalam pengejaran oleh anggota TNI bersama pihak Kepolisian setempat.
“ Jadi lokasi ini sudah kita kepung, semoga pelaku ini berhasil kami tangkap dan secepatnya kita bisa mengungkap idenditas pelaku seperti yang sudah tersebar apakah benar yang bersangkutan atau tidak,”kata Dandim, saat ditemui dilokasi korban bunga ditemukan, Senin (29/4/2019)
Meski begitu Dandim membenarkan bahwa terduga pelaku tersebut merupakan mantan Anggota kesatuan 725 Woroagi, “Dari informasi awal yang kami peroleh, pelaku diduga berinisial AP, Nah AP ini merupakan mantan anggota TNI yang pernah bertugas di kesatuan 725 Woroagi. Tetapi dia (AP) sudah tidak menjadi anggota TNI aktiv, karena telah disersi dari kesatuannya,”beber Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya
Sementara itu dalam pemberitaan yang telah tersebar sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kendari, AKBP Jemy Junaedi menjelaskan bahwa korban penculikan dan pemerkosaan anak dibawah umur oleh OTK tercatat sudah enam orang yang menjadi korban.
” Sampai hari ini tercatat sudah ada enam orang korban yang seluruhnya masih dibawah umur berjenis kelamin perempuan. Rata-rata korban masih duduk dibangku sekolah dasar,”ucap Kapolres Kendari, Senin (29/4/2019)
Selain itu dalam aksi pelaku kata Kapolres, modusnya yakni para pelaku berpura-pura menjadi suruhan orang tua korban. Kemudian pelaku pun menjemput korban di sekolahnya.
“Berdasarkan laporan yang kami terima, rata-rata korban diculik oleh pelaku saat jam pulang sekolah. Dan hampir semua seluruh korban mendapat perlakuan kekerasan seksual, bahkan salah satu korban penculikan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi,”bebernya
Olehnya itu Kapolres mengimbau kepada masyarakat Kota Kendari agar selalu waspada dan tetap mengawasi keberadaan anak dalam hal apa pun. “ Untuk itu kepada orang tua, jangan pernah lengah sedikit pun tetap awasi keberadaan anak diluar sana,”pungkasnya
Laporan : Ifal Chandra