PETASULTRA.COM-MUNA. Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, ST yang notabane sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Muna, memiliki tanggung jawab penuh atas keselamatan seluruh masyarakatnya akan ancaman penyebaran wabah yang lebih dikenal Virus Corona itu.
Namun belum lama ini, Bupati Muna yang menyampaikan identitas pasien positif Covid-19 adalah Bupati Muna Barat, LM. Rajiun Tumada, justru berbuntut pada laporan polisi.
Pasalnya, Bupati Muna dituding telah melanggar UU ITE, selain itu dinilai sengaja dipolitisir sebab Rajiun, tidak lain merupakan rivalnya dalam perhelatan Pilkada Muna pada 9 Desember 2020.
Padahal apa yang dilakukan petahana sudah tepat, bentuk tanggung jawab sebagai ketua Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Muna yang perduli terhadap keselamatan masyarakatnya dengan menghimbau agar lebih waspada terhadap virus mematikan itu.
Mengingat Rajiun sempat melakukan deklarasi dengan melibatkan ribuan masyarakat dari Muna Barat dan sebagaian kecil masyarakat Muna usai lakukan pendaftaran sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muna dikantor KPU pada (4/9/2020) lalu.
Ditambah sikap jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Mubar yang terkesan bungkam akan perkembangan terupdate kasus Corona terkait bertambah satu orang positif di Mubar sesuai rilis yang telah dikeluarkan oleh Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Sultra pada (7/9/2020) lalu.
Sementara jika mengutip pernyataan Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih yang dilansir media online nasional menyebutkan, membuka rahasia kedokteran dalam kondisi sekarang diperbolehkan dan tidak bertentangan dengan hukum positif peraturan perundang-undangan.
“Untuk kepentingan umum dimana kondisinya sudah terjadi pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat,” ucapnya saat gelar konfrensi pers beberapa waktu lalu.
Melihat fenomena tersebut, aktivis SWAMI Muna, La Ode Muhammar Khadafi turut memberikan tanggapan. Ia menyatakan jika tidak ada sedikitpun tendensi politik Bupati Muna saat menyampaikan informasi terkait hasil swab positif Covid-19, yang dianggap dipolitisir hanya karena momentumnya menghadapi Pilkada.
Justru sebaliknya, lanjut Khadafi persoalan itu terus digoreng oleh pihak lain menjadi suatu isu untuk menjegal lawan-lawan politik.
“Persoalan menjadi runyam karena Bupati Muna dituding politisir. sebenarnya yang mempolitisir siapa? karena saya sempat baca disalah satu media online, jika wartawan susah akses data perkembangan terupdate kasus Covid-19 dimubar,” ujar Khadafi pada PetaSultra.Com, Kamis (10/9/2020) malam.
Menurut Khadafi, akan menjadi masalah besar saat identitas pasien positif Covid-19 disembunyikan, sebab tak bisa dibayangkan seberapa banyak masyarakat yang akan terdampak virus tersebut.
“Kalau disembunyikan saya bisa pastikan akan banyak masyarakat terdampak positif Covid-19 mengingat pasien merupakan publik figur yang setiap saat berkontak erat kepada orang banyak,” ungkapnya.
Lebih lanjut Khadafi mengatakan, justru penyampaian dari Bupati Muna terkait hasil Swab Covid-19, memiliki nilai positif ditengah keresahan masyarakat Muna saat ini karena dapat mengetahui siapa saja pasien positif atau negatif terpapar Virus tersebut.
“Saya pastikan Bupati Muna tak ada niatan menjatuhkan hanya ada oknum yang mempolitisir untuk kepentingan politik. Justru dengan informasi itu ada keuntungan didapat karena kita masyarakat bisa lebih waspada,” tutup Khadafi.
Penulis: Arto Rasyid