PETASULTRA.COM-MUNA. Diusianya yang genap ke-61 Tahun, Kabupaten Muna selama kurun waktu empat tahun terakhir terus menunjukkan pencapaian signifikan sesuai dengan visi-misi yang telah tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Pasalnya, melalui tangan dingin Bupati Muna, La Ode Muh. Rusman Emba, ST bersama Wakil Bupati Muna, Ir. H. Abdul Malik Ditu, M.Si, Kabupaten Muna secara perlahan menunjukkan geliat perekonomian masyarakat yang terus mengalami perubahan dan kemajuan, diantaranya sebagai berikut:
Peningkatan Infrastruktur Jalan:
Secara berturut-turut melalui APBD, Bupati Muna, LM. Rusman Emba menargetkan ruas jalan strategis tuntas diaspal dengan bentangan 203 kilometer yang mencapai Rp. 215 miliar dengan rincihan sebagai berikut:
- Grafis Infrastruktur Jalan
• Tahun 2017, panjang jalan dibenahi 117 kilometer, dengan alokasi Anggaran : Rp. 113. 822 Miliar.
• Tahun 2018, panjang jalan dibenahi 46 kilometer, alokasi Anggaran Rp. 58.660 Miliar
• Tahun 2019, panjang jalan dibenahi 29,42 Kilometer, alokasi Anggaran Rp. 44.131 Miliar. - Drainase yang terbangun dan rehabilitasi:
• 2017 : 84 titik
• 2018 : 86 titik
• 2019 : 83 titik - Grafis Sanitasi terbangun dan rehabilitasi
• 2017 : 16 Unit
• 2018 : 9 Unit
• 2019 : 11 Unit
Sementara pada tahun 2020 fokus pengaspalan terhadap sembilan ruas jalan strategis yang juga mendapat dukungan anggaran dari APBN dan APBD Provinsi teralihkan akibat musibah wabah pandemi Covid-19.
Pemanfaatan Program Dana Desa:
Salah satu visi misi Bupati Muna, LM. Rusman Emba dalam peningkatan kualitas pangan membuahkan hasil, dimana pada tahun 2019 Kabupaten Muna meraih juara I dalam program inovasi desa tingkat Nasional kategori Produk Unggulan Desa (Prudes).
Dengan menggunakan Dana Desa, Desa Lakandito fokus menggali semua potensi produk unggulan desa salah satunya jagung kuning, inilah yang menjadi ikon Kabupaten Muna saat ini.
Sektor Transmigrasi Mutiara menjadi pilot project:
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, mengapresiasi terhadap pencapaian Pemerintah Daerah Kabupaten Muna, yang dinilai sukses memoles Kawasan Muna Timur Raya (Mutiara) menjadi rujukan Nasional yang diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Hal itu membuat Bupati, La Ode Muh. Rusman Emba, ST, satu-satunya Kepala Daerah yang diundang sebagai pemateri pada Kongres Transmigrasi yang digelar Kemendes PDTT pada tahun 2019, yang menjadi perhatian utama dari 541 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Tak hanya itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna salah satu dari lima daerah di Sultra, turut mendapat undangan asistensi usulan DAK Afirmasi tahun anggaran 2021 pada jenis kegiatan DAK reguler maupun penugasan.
Sektor Pariwisata dengan tagline Mai Te Wuna:
Usaha Bupati Muna, LM Rusman Emba dalam menggenjot dan mempromosikan sektor pariwisata di Bumi Sowite dengan tagline “Mai Te Wuna”, sebelumnya juga telah membuahkan hasil yang mulai diperhitungkan ditingkat Nasional.
Buktinya pada tahun 2018 lalu, Gua Liangkabori berhasil masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) dengan kategori situs sejarah terpopuler dan berhasil menyabet juara tiga diajang bergengsi tersebut.
Kali ini, kerajinan tradisional sarung tenun masalili kembali masuk pada Ajang API yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2020, pada kategori cindramata terbaik yang akan bersaing dengan Sembilan produk lokal dari daerah lain di Indonesia.
Sektor Pertanian:
Ditengah musibah wabah pandemi Covid-19, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna tetap berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pada sektor pertanian, salah satunya menggenjot komuditi jagung kuning dan beras muna.
Terbukti pada tahun 2020, dengan bekerja sama masyarakat petani, hasil panen komiditi jagung kuning menembus pasaran sampai ke Blitar, Jawa Timur dengan target 100 ton, dimana tahap awal sebanyak 44 ton telah dikirim didaerah yang memiliki kebutuhan jagung mencapai 1000-1500 ton perhari untuk pakan ternak.
Sektor Kelautan dan Perikanan:
Budidaya Udang Vaname dan Rumput Laut di Kabupaten Muna memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Pasalnya, program unggulan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ini berdasarkan data dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perikanan pada tahun 2017 telah mencapai lebih dari Rp. 582 miliar. Olehnya itu Kabupaten Muna tercatat sebagai produsen terbesar di Sulawesi Tenggara.
Angka tersebut dicapai dari aktivitas budidaya, penangkapan dan pengelolaan hasil perikanan yang memberikan kontribusi positif di Kabupaten Muna. Diantaranya hasil dari produksi budidaya Udang Vaname tahun 2017 mencapai 494,35 ton senilai lebih dari Rp. 29 miliar dan budidaya Rumput Laut kering capai 4.361,90 ton senilai lebih dari Rp. 74 miliar.
Bupati muna, La Ode Muh. Rusman Emba, ST menuturkan, seiring bergantinya waktu tidak terasa kini pada 4 Juli 2020, Kabupaten Muna tepat berusia 61 tahun. Rasa cinta dan bangga terhadap daerah harus termanifestasi dalam masyarakat yang kuat, mandiri dan memiliki daya saing kerja yang keras.
“Kerja iklhas dan kerja cerdas sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing sehingga tema tersebut tidak hanya indah dalam tataran kognisi dan retorika tapi menjelma dalam implementasi dan karya nyata,” ujar orang nomor satu di Bumi Sowite ini.
Spirit ini, lanjut Rusman, yang menjadikan alasan kuat sehingga pemda muna menjadikan “Bersama Kita Lanjutkan Membangun Muna” sebagai tema peringatan HUT ke-61 tahun 2020.
Tema ini hendaknya menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama mengukir dan memaknai sejarah kehidupan dan kebangkitan kembali Kabupaten Muna dalam rangka meraih kemajuan, kemandirian dan kemartabatan masyarakat.
“Visi pembangunan dan pemerintah yakni Muna yang Kuat, Maju, Mandiri Bermartabat dan Berdaya Saing, dimana visi inilah yang menjadikan capaian (ultimate goal) dan titik tuju (poin of arrival) dari seluruh rangkaian proses pembangunan dalam pemerintahan yang telah memasuki 4 tahun,” Tutup mantan anggota DPD RI.
Penulis: Arto Rasyid