PETASULTRA.COM – MUNA. Belum adanya kepastian akan meredahnya penyebaran pandemi Covid-19, Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST, tak bosan terus mengingatkan kepada masyarakatnya agar menjaga daya tahan tubuh serta mengenakan masker.
Pantuan PetaSultra.Com, dari setiap kunjungan kerja Bupati Muna, baik di Kecamatan, Kelurahan hingga Desa, guna memantau langsung penyerahan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap masyarakat terdampak Covid-19.
Disetiap pertemuan tersebut, Bupati Muna seakan tak pernah bosan mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga daya tahan tubuh serta wajib mengenakan masker sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah.
Menurutnya, guna mengantisipasi kian mewabahnya pandemi Covid-19 di Muna, maka yang paling penting dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh serta wajib mengenakan masker.
Sebab saat daya tahan tubuh berkurang maka rentan tertular dari pembawa (carrier) Covid-19, ditambah tanpa mengenakan masker presentase penularan dapat mencapai 75 persen.
“Saat ini kita sedang hadapi pandemi global Covid-19 yang bukan terjadi di Muna tetapi dunia, karena bukan saja virusnya yang berbahaya termaksud dampaknya yang membuat aktifitas ekonomi ikut terganggu,” tutur orang nomor satu di Bumi Sowite itu.
Olehnya, Bupati Muna berharap atas kerja sama dari semua pihak serta seluruh elemen masyarakat, sebab tanpa adanya kerja sama itu maka keseriusan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 akan menjadi sia-sia.
“Kita harus saling mengingatkan jangan ada masyarakat berkeliaran dikeramian dan tempat umum tidak pakai masker dan terpenting agar menjaga imun tubuh,” harap Bupati Muna.
Tak luput, Bupati muna turut mengingatkan kepada Camat, Lurah serta Kepala Desa agar terus berkoordinasi mendata terkait warganya yang baru masuk baik itu perantau ataupun pulang mudik.
“Tolong saudara kita yang baru pulang untuk dilakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk mendeteksi apakah carrier Covid-19 atau tidak, karena satu saja warga terpapar maka besar potensi penyebaran,” tutupnya.
Penulis: Arto Rasyid