PETASULTRA.COM : KENDARI – Pada Kamis 14 Maret 2019 lalu, dalam demonstrasi yang dilakukan oleh Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSBW) di sekitar kantor gubernur Sultra, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas sempat melontarkan pernyataan yang mengejutkan publik.
Dihadapan ribuan masa aksi, Lukman Abunawas mengamini tuntutan masa aksi untuk mencabut 15 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Tidak hanya itu, Mantan Bupati Konawe itu juga secara tegas akan mempertaruhkan nyawanya demi keutuhan masyarakat Konkep.
“Potong leher saya kalau 15 IUP Konkep tidak dicabut,” ujar Lukman Abunawas dihadapan masa aksi, Kamis (14/03/2019).
Dalam kesempatan itu juga, Ketua KONI Sultra ini berjanji untuk menuntaskan semua polemik pertambangan di Konkep dalam waktu 10 hari.
Sepekan usai mengungkapkan pernyataan tersebut, ketika ditemui di kantor gubernur Sultra, Lukman Abunawas tetap komit dengan perkataannya itu.
Namun, pernyataan potong leher yang diungkapkan Lukman Abunawas beberapa waktu lalu sedikit berbeda dengan pernyataannya pada hari ini, Senin (25/03/2019).
Di mana, pernyataan potong leher yang diucapkan oleh Lukman Abunawas seolah-olah dilemparkan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.
“Saya relakan (potong leher) asalkan pak Ali Mazi sendiri yang melakukannya,” ucap Lukman pada awak media.
Lebih lanjut, Lukman menambahkan sejauh ini pihaknya telah melakukan beberapa kali rapat untuk mencabut 15 IUP di Konkep.
Ia juga meminta seluruh masyarakat khususnya masyarakat Konkep agar tidak resah, sebab dalam pencabutan IUP-IUP tersebut telah memenuhi beberapa syarat.
“Inikan belum terhitung 10 hari kerja. Berakhirnya itu tanggal 28 Maret,” tutupnya.
- Laporan: Ronal Satriatama
Editor: Rey Nafandra