PETASULTRA.COM —Aksi unjuk rasa tidak henti hentinya dilontarkan beberapa Lembaga dan mahasiswa serta Ormas Terkait Kedatangan Tenaga Kerja Asing yang akan bekerja di salah Perusahaan di Konawe yaitu PT VDNI (Virtu Dragon Nikel Indonesia) dan PT OSS ( Obsidian Stainles Steel) yang akan kembali masuk di bumi anoa Sulawesi Tenggara .
Kali ini Ketua GPM Konsel angkat bicara terkait kedatangan TKA pada tanggal 23/06/2020 yang berujung pada aksi demonstrasi Besar Besaran serta berujung Kericuhan.
“saya selaku ketua umum GPM cabang Konsel yang juga merupakan putra daerah tidak akan gentar dan mundur dalam gerakan ini, saya pastikan akan menolak bahkan mengharam kan TKA masuk di bumi anoa kami masryakat sudah fokus membantu pemerintah dalam memutuskan mata rantai covid 19 bahkan kami sudah rela tinggal di rumah demi memutuskan mata rantai covid, sedang kan TKA begitu saja akan di bebaskan masuk, karna kita tidak ada jaminan bahwa TKA yang akan datang tidak memiliki gejala covid 19, dan kami pastikan selama masa pandemik ini kami haramkan TKA masuk di bumi anoa ini, nyawa saudara orang tua kami lebih berharga Ketimbang para TKA itu “
Lanjut, saya juga kecewa kepada ketua DPR SULTRA yang pada saat itu mengatakan dalam orasi akan bersama memeriksa TKA bersama masa aksi nyatanya itu hanya penipuan/prank semata yang di lakukan oleh ketua DPR SULTRA
” saya juga merasa kecewa dengan hal itu
Jadi saya pastikan akan tetap menolak TKA yang akan datang pada saat kloter ke 2,apalagi TKA ini masuk lewat di wilayah Konsel jadi saya pastikan akan turun pada aksi jilid 2 untuk menghalangi masuk nya TKA di bumi anoa ini.
Dan sampai saat ini sudah melakukan konsolidasi terkait hal ini, dan persoalan ini tidak ada kepentingan apapun apalagi politik ini murni adalah kepentingan rakyat “
Lanjut, ini adalah kepentingan rakyat melihat kondisi covid-19 yang masi menyelimuti bumi anoa ini tiba tiba saja akan mendatang kan TKA tersebut, apalagi mereka berasal dari cina dan kita tau bersama ini adalah asal muasal dari covid 19
“Dan juga mendatang kan TKA dengan alasan investasi di tengah covid 19 ini akan memberikan konflik belum lagi soal TKL tenaga kerja lokal yang banyak di rumah kan bisa saja TKA ini hadir tetapi tkl harus di prioritaskan dan di lakukan penerimaan dulu terhadap TKL, belum lagi dari ke 500 TKA ini belum di ketahui apakah mereka tenaga ahli atauka hanya tenaga buruh kasar dan saya rasa masi banyak sumber daya kita yang bisa di berdayakan bayangkan kurang lebih 1000 dalam setahun lulusan2 sarjana, seharusnya ini jadi prioritas pemerintah untuk membuka lapangan Pekerjaan bukan hanya fokus mendatang kan TKA,, tentu ini melukai hati dan perasaan kami.
Jadi kami tetap akan menolak dan akan melakukan aksi demonstrasi besar besaran untuk menyambut TKA selanjutnya. ” tegas Rendi Tabara selaku mantan eks Ketua umum GMKM Gerakan Mahasiswa Konsel menginspirasi