PETASULTRA.COM – MUNA. Tidak hadirnya Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST pada tahapan pemaparan visi-misi Bakal Calon Bupati (Bacabup) Muna Tahun 2020 partai Demokrat pada 6 Desember 2019, rupanya timbulkan opini dan asumsi “kecemburuan” dari lawan politiknya.
Pasalnya, pernyataan seorang Masyarakat Pecinta Rajiun (MPR), Muharam disalah satu media online menyatakan Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST harusnya hadir dalam pemaparan visi-misi dan menjadi aneh ketika tidak hadir, justru menuai sindiran dari berbagai pihak.
Salah satunya, datang dari Kepala Bidang Kemitraan DPC Partai Demokrat Muna, LM. Ryfains Tuani. Ia menyatakan jika MPR tak usah campuri “Dapur” Demokrat soal mekanisme, yang pasti Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST telah daftarkan diri di DPD Partai Demokrat Sultra pada (4/12/2019) lalu.
“Yah, tentu saya yang daftarkan sebagai LO, karena RE mendaftar di DPD Demokrat Sultra jadi visi-misinya juga akan dipaparkan disana, kita ini mengikuti arahan dari DPD partai Demokrat,” ujar pria yang akrab disapa Bung Ifan itu kepada PetaSultra.Com, Minggu (8/12/2019).
Soal Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST dan partai Demokrat, lanjut Ifan, merupakan dua sejoli yang tidak bisa dipisahkan. Sebab majunya partai Demokrat di Muna karena dimasa kepemimpinan Rusman Emba pergolakan Politik tidak didominasi dengan tekanan dan intervensi seperti apa yang dilakukan Rajiun pada Pilcaleg 2019, dimana tidak ada partai dominan selain partai Nasdem.
Menurutnya, Rajiun punya rekam buruk soal Parpol terlebih apa yang dilakukannya terhadap partai PAN, dan itu akan menjadi pertimbangan khsusus sebab insiden itu telah diketahui juga oleh DPP Partai Demokrat.
“Soal usungan kedepan kami serahkan ke DPP, karena DPP tidak akan mengusung calon yang presentase surveinya berdasarkan halusinasi. Jadi dengan dimudahkannya RE oleh demokrat harusnya MPR bisa membaca tanda itu. Jadi soal rekomendasi Demokrat, RE sangat berpeluang besar soal survei masih menjadi rahasia RE dan LO,” ungkapnya.
Penulis: (AR/*)