Beranda Metro Ini Alasan Presiden Memilih Nadiem Dan Fachrul Razi Jadi Menterinya

Ini Alasan Presiden Memilih Nadiem Dan Fachrul Razi Jadi Menterinya

0
Ini Alasan Presiden Memilih Nadiem Dan Fachrul Razi Jadi Menterinya

Tag : menteri 6

Ini Alasan Presiden Memilih Nadiem Dan Fachrul Razi Jadi Menterinya.

PETASULTRA.COM – JAKARTA.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan kepada para awak media Istana yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta dan memberikan kesempatan kepada para wartawan untuk bertanya seputar Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantiknya.

Wartawan bertanya alasan pemilihan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijawab Presiden terobosan mengelola pendidikan di Indonesia, termasuk manajerial ratusan ribu sekolah dan 50 juta pelajar di seluruh Indonesia, “Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, me – manage guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menjelaskan jaman sekarang ada peluang yang namanya teknologi, Nadiem merupakan sosok yang mumpuni di bidang teknologi sehingga diharapkan bisa mewujudkan visi misi Presiden di bidang pendidikan, “Kita diberi peluang, telah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem, yang bisa mempermudah, bisa membuat lompatan, loncatan, sehingga hal – hal yang dulu dirasa tidak mungkin, sekarang menjadi mungkin. Oleh sebab itu kenapa dipilih Mas Nadiem Makarim,” papar Presiden Jokowi.

“Beliau sudah cerita yang akan dikerjakan itu apa. Sehingga kita harapkan lompatan kualitas sumber daya manusia kita, kualitas SDM kita, nanti betul – betul bisa terjadi. Ada peluang besar, ada terobosan besar untuk melakukan itu,” imbuhnya.

Pertanyaan selanjutnya soal Fachrul Razi sebagai Menteri Agama, Presiden menjawab sejarah mencatat sebelumnya ada Menteri Agama yang memiliki latar belakang militer, Presiden ingin agar isu – isu radikalisme dan intoleransi bisa secara konkret diselesaikan oleh Kementerian Agama.

“Jadi ke depan kita harapkan nanti Pak Menteri Agama bisa berbicara banyak mengenai yang berkaitan dengan perdamaian, toleransi. Beliau memiliki pengalaman di lapangan yang panjang, dan saya kira pendekatannya adalah pendekatan lunak yang baik,” ujarnya.

Hadir mendampingi Presiden Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. (Red)