Beranda Kesehatan Apresiasi IWO Expression Kepala BNNP Jatim Ajak Masyarakat Perduli Bahaya Narkotika

Apresiasi IWO Expression Kepala BNNP Jatim Ajak Masyarakat Perduli Bahaya Narkotika

0
Apresiasi IWO Expression Kepala BNNP Jatim Ajak Masyarakat Perduli Bahaya Narkotika

PETASULTRA.COM – SURABAYA. Ikatan Wartawan Online (IWO) Jawa Timur gelar acara Talk Show bertajuk ‘Mencegah Pengaruh Narkoba Sejak Dini’ dengan mengundang Brigjen Pol Drs. Bambang Priyambadha SH. M.Hum adalah kepala BNNP Jatim dan KH Zahrul Azhar As’ad akrab dipanggil Gus Hans sebagai ketua Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) Jawa Timur.

Di atrium Maspion Square Jl. A. Yani Surabaya, (25/08/2019) kegiatan ini diadakan guna memberikan wawasan tentang bahaya narkoba dan juga cara pencegahannya dihadiri oleh para kawula Muda dan pelajar termasuk Ibu dan Bapak.

Pada kesempatannya Brigjen Pol. Drs. Bambang Priyambadha SH. M.Hum menjelaskan betapa bahayanya Narkotika ketika sudah masuk ke tubuh manusia akan merusak syaraf manusia hingga menimbulkan efek yang paling ringan adalah halusinasi hingga dapat menimbulkan kematian.

Foto bersama kegiatan Talk Show IWO Expression

Diinformsikan saat ini perkembangan peredaran Narkoba sudah termasuk kategori darurat sebab mulai dari anak – anak sampai dengan kaum Tua banyak yang mengkonsumsi narkoba dan pemakai terbanyak adalah dari pemuda/pelajar.

Bambang menjelaskan, “Bandar Narkoba saat ini lebih tertarik menjual narkotika kepada pelajar/pemuda karena mereka tergolong pemakai terlama dan apabila kecanduan apapun akan dilakukan untuk dapat membeli narkotika termasuk mencuri sekalipun,” terangnya.

Masyarakat harus terus waspada terutama menerima sesuatu terutama yang barang gratis, contoh lainnya saat chek in bandara jangan sampai mau dititipi barang dari orang tak dikenal karena telah banyak kejadian hanya dititipi barang oleh orang lain ternyata isinya narkotika himbau Bambang.

Usai kegiatan Bambang mengapresiasi kegiatan yang dilkukan IWO ini Bambang juga mengajak masyarakat yang telah terpapar narkotika agar berhenti, “datang ke kami akan diobati hingga sembuh dan kasus pidananya ditiadakan juga gratis,” terangnya. (Red/*)