PETASULTRA.COM : MUNA BARAT – Segenap pemuda dan masyarakat Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Pemuda Peduli Demokrasi Mubar, belum lama ini melakukan aksi demonstrasi, Selasa (9/4/2019).
Aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh keprihatinan dan keresahan masyarakat atas perilaku elit politik yang diduga melakukan tindakan intimidasi terhadap ASN, perangkat Desa, serta beberapa PKH untuk memilih salah satu figur calon, mulai dari presiden hingga calon legislatif daerah tingkat II.
Koordinator masa aksi, La Ode Malis Sabaruddin mengatakan bahwa gerakan ini merupakan suatu bentuk edukasi kepada masyarakat akan politik demokrasi yang baik dan benar.
“Ini sebetulnya kita namakan Gerakan Etika Politik yang tujuannya mengedukasi masyarakat akan politik demokrasi yg baik dan benar, akibat keresahan masyarakat akan intimidasi dari pihak elit birokrasi yang begitu masif, “ungkapnya, Rabu (10/4/2019)
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihak pengawas pemilu dalam hal Ini Bawaslu, seakan-akan memilih bungkam dan bersifat pasif, seolah tak memiliki kekuatan untuk menindak tegas dan mengusut tuntas segala bentuk pelanggaran dan kecurangan ini.
Hal senada juga dikatakan oleh Marhaen Eka Paksi yang juga merupakan salah satu dari masa aksi tersebut. Dijelaskan Marhaen bahwa kecurangan-kecurangan yang terjadi sudah sangat nampak di masyarakat, sehingga menjadi aneh ketika pihak bawaslu masih juga enggan untuk menindaki.
” Beberapa kecurangan sangat nampak terjadi, misalnya adanya ASN yang melakukan politik praktis, serta PKH dan Perangkat Desa dijadikan sebagai alat untuk menekan masyarakat, luput begitu saja oleh Bawaslu, “tegasnya
Ditambahkan Marhaen bahwa saat ini mereka mengkhawatirkan akan terjadi kesalahpahaman dalam masyarakat tentang makna politik demokrasi yang sebenarnya.
“Kami khawatir, masyarakat akan salah persepsi tentang makna politik demokrasi ini, sehingga kami melakukan aksi demonstrasi dengan turun ke jalan untuk membagikan selebaran-selebaran kepada masyarakat yang berisi tentang ajakan untuk melakukan politik yang bersih dan himbauan untuk tidak terprofokasi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan jabatannya,” pungkasnya
Laporan : Ronal Satritama
Editor : Ifal Chandra