PETASULTRA.COM : BANDUNG-Penggalian nilai Pancasila ternyata tak hanya di dapatkan pada komunitas keagamaan ataupun kedaerahan, hal ini dibukti Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang melakukan terobosan dengan penggalian nilai-nilai dari Pancasila di Sebuah Group Music Heavy Metal.

Awal pertemuan antara Kepala BPIP digagas oleh Penyanyi Pop dan Jazz senior Trie Utami. Setidaknya lima Grup Musik Heavy Metal ikut kumpul bareng sembari diskusi dengan Prof. Hariyono seputar ideologi Pancasila. Adapun ke lima grup band itu, diantaranya, Grup Musik Jasad, Kaluman, Disinfected, Turbidity, Gore in famous Jumat malam (29/03).

[artikel number=5 tag=”kesehatan”]

Membuka dialog, Trie Utami menjelaskan bahwa ada kurang lebih 100 grup musik metal di Bandung yang bergabung dalam komunitas ‘Bandung Death Metal’ Kang Man, Vokalis grup band Jasad menambahkan bahwa di komunitas Bandung Death Metal sudah terbiasa untuk hidup saling bantu dan gotong royong. “Komunitas kami Landasannya adalah ‘Cinta Kasih’, Semboyannya adalah kukuh dalam pendirian walaupun badan hancur tetap Pancasila dan Merah Putih. Nilai-nilai Pancasila sudah lama kami praktekkan” ujarnya.

Baca Juga  Utamakan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Cermin budaya Kita

“Di setiap melakukan tur atau manggung ke Luar Negeri, kami selalu membawa Bendera Merah Putih dan Lambang Burung Garuda untuk mereka tempatkan di atas panggung saat pentas. Di momen itulah kita punya kesempatan untuk mengharumkan Indonesia di tingkat Dunia,” jelasnya.

“hasil dari penjualan merchand di distro, selain dipergunakan mereka untuk kebutuhan bermusik, dana tersebut juga dipakai untuk menyalurkan bantuan bagi anak – anak korban bencana alam di berbagai wilayah. Kami juga aktif mendirikan rumah – rumah baca bagi anak-anak agar memiliki kebiasaan membaca sejak dini,” terangnya.

Foto bersama Kepala BPIP bersama Komunitas Band Bandung

Diteruskan “hidup berdampingan dan toleran juga sudah menjadi kebiasaan bagi komunitas heavy metal ini. kami di sini sudah biasa berkumpul dari beragam latar belakang suku dan agama, kami tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut,” tambahnya.

Prof Hariyono mengaku dari pertemuan tersebut dapat belajar dan menemukan mutiara Pancasila dari para komunitas musik Death Metal. “Disitu saya melihat ada spirit kejayaan bangsa Indonesia di dalam diri anak – anak muda yang memiliki bakat musik aliran metal tersebut. Yang sangat menakjubkan setelah mengetahui bahwa karya-karya para komunitas musik itu, mereka sudah mendunia,” ucap Prof Hariyono dalam keterangannya, Minggu (31/03/2019). (Red/*)

Baca Juga  Usai Iringan Konvoi RAPI, Mobil Beratribut Demokrat-Nasdem Terlibat Tabrakan Beruntun