PETASULTRA.COM – SURABAYA. Pergantian musim penghujan telah tiba, sehingga belakangan ini marak berkembang wabah penyakit Demam Berdarah (DB). Hal ini membuat Laksamana Muda (Purn) Yuhastihar Caleg DPR RI dari PDIP dapil I Jawa Timur (Surabaya – Sidoarjo) dengan nomor urut 3 bersama Heru Trisaksono Caleg DPRD II Kota Surabaya dari PDIP nomor urut 9 dapil IV Surabaya Kota sangat prihatin dan peduli dengan masalah ini.
Sehingga kedua caleg melakukan pertemuan dengan para kader Bu Mantik RW. 6 Wonokromo Surabaya sebagai upaya memotivasi para kader untuk lebih bersemangat memberikan penyuluhan pencegahan dan pemberantasan bibit penyakit DB kepada warga di lingkungan RW. 6 yang sekaligus sebagai ajang sillaturahmi.
Dalam hal ini Laksda (P) Yuhastihar menjelaskan program Bu Mantik yang digagas di Surabaya ini sangat bagus sekali. Secara pribadi dirinya mengapresiasi program Bu Mantik dan para kader Bu Mantik RW. 6 yang senantiasa menjalakan tugasnya dengan sukarela.
“Ibu – ibu ini adalah para kader penggerak dan mereka tahu ada permasalahan kesehatan yang sampai saat ini masih mengancam kehidupan masyarakat kita. Masih banyak korban – korban yang akhirnya kehilangan nyawa,” ucap Laksda (P) Yuhastihar.
Bapak dari dua anak ini berharap tindakan preventif itu lebih baik dari pada tindakan kuratif. Artinya, perlu ada kesadaran seluruh warga untuk mengantisipasi adanya DB, Disinilah peran Bu Mantik yang dibentuk di setiap wilayah RT.
Program Bu Mantik dapat diangkat menjadi program nasional dan diberlakukan secara nasional pula karena wabah DB juga berlaku secara nasional. Jadi program ini bisa diangkat oleh Kementerian Kesehatan dibantu oleh Pemda setempat ini akan baik sekali harap Laksda (P) Yuhastihar.
“Jadi kita semua akan tahu tentang cara mengantisipasi wabah DB, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kelangsungan hidup untuk anak cucu kita,” tuturnya.
“Secara psikologis kesadaran, kebiasan dan karakter itu dibangun dan harus diterapkan sejak usia dini, Anak – anak diusia Paud maupun TK sudah diberi pemahaman disiplin dan kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan, dan kebersihan harus dibangun sejak awal,” jelasnya.
Pria yang berpenampilan sederhana berpendapat, saat anak – anak tumbuh dan berkembang sudah memiliki karakter yang boleh dikatakan disiplin dalam menjaga lingkungan.
“Mudah – mudahan anak – anak kita peduli dengan masalah ini,” ucapnya. Dan saya berharap kegiatan Bu Mantik ini mendapat suport tidak hanya dari pemda, tapi juga dari komponen masyarakat lainnya,” pungkasnya. (Red/*)
[artikel number=5 tag=”gk”]