PETASULTRA.COM —Pemuda dan mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang sangat berpengaruh dalam setiap proses politik sosial dalam kehidupan sehari-hari.
The Founding Father RI Soekarno, pernah mengatakan “berikan aku sepuluh pemuda makan akan kuguncangkan dunia” kata ini memiliki filosofi mendalam dalam setiap makna yang terkandung didalamnya dimana Soekarno menitipkan beban moral dipundak para pemuda hari ini.
Menjelang PILKADA serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember mendatang, khususnya di kabupaten Konawe Selatan sendiri peran aktif pemuda dalam dinamika perpolitikan daerah sangatlah signifikan, akan tetapi banyak pemuda hari ini terlalu over peran hingga mengesampingkan kualitas demokrasi yang baik untuk kemajuan daerah, saat ini banyak pemuda menjadi peluncur politik masih masih Paslon sehingga membuat adanya perpecahan karena perbedaan pandangan politik.
Sebenarnya tidak ada yang salah jika pemuda terjun dalam politik praktis akan tetapi perannya harus lebih berkualitas dan bermartabat sebagaimana dalam negara demokrasi. Banyak kemudian pemuda hari ini menjajakan Paslon andalan dengan menghujat Paslon lainnya. Saling mencaci maki dalam sosial media dan bahkan sesekali mereka berseteru dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam perjalanan bangsa ini, peran pemuda sangatlah urgen. Pemuda mempunyai historia dalam negara kesatuan republik Indonesia. Hingga sampai pada fase kemerdekaan saat ini kita rasakan karena adanya peran peran pemuda. Manakala pemuda sebagai pelanjut estafet tongkat Kepimpinan maka sudah bisa dipastikan hanyalah pemuda yang menjaga integritas dan berkualitas yang akan bertahan dari seleksi seleksi alamiah.
Jika kita melihat pada Pilkada kali ini. Antusias pemuda kabupaten Konsel dalam mengawal pilkada Sangatlah aktif. Berbagai macam peran dimulai dari menjadi penggerak massa sampai pada sumbangsih pikiran strategi dan taktik. Tentunya akan menjadi hal yang menarik jika kemudian pemuda tidak buta terhadap proses politik akan tetapi mengawal dengan mata terbuka tanpa melakukan hal kontradiksi dengan cita-cita pemuda pada awal kemerdekaan.
Berbicara perihal proses politik. Terkhusus kabupaten Konawe Selatan elemen yang paling berpengaruh dalam dinamika perpolitikan adalah mahasiswa.mahasiswa sejatinya adalah pelajar yang memang dari segi intelektual mahasiswa dapat dipercaya dalam hal mensosialisasikan Paslon yang didukung dan kemampuan mengakomodir massa itu merupakan hal yang biasa dilakukan mahasiswa dikampusnya masing masing.
Sehingga para timses bisa melihat bahwa diperlukan peran mahasiswa dalam tiap kubu Paslon Bupati dan wakil Bupati, misalnya untuk mendapatkan simpatik pemilih pemilih pelajar Milineal maka tentunya mahasiswa menjadi ujung tombak dengan kemampuan retorika dan mengakomodir massa.
Tidak ada yang salah dalam situasi terjunnya pemuda dan mahasiswa pada dinamika perpolitikan Pilkada, tetapi yang perlu diperhatikan adalah menjaga kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan pandangan politik adalah hal Subtansial yang harus dijaga. Pemuda dan mahasiswa menjadi lokomotif pemersatu, bukan menjadi pusat pemecah belah karena hasutan,cacian,demi menjajakan calon masing-masing.
Pemuda dan Mahasiswa kabupaten Konawe selatan.dalam menghadapi momentum Pilkada kali ini harus menjadi tonggak dari demokrasi. Memberikan contoh nilai nilai demokrasi yang baik kepada masyarakat, dan senantiasa menjadi ujung tombak mengawal pilkada yang baik dan bermartabat. Ucap Ketua GPM CABANG KONSEL Gerakan Pemuda Marhaen cabang Konawe Selatan dan eks Ketua umum GMKM Gerakan Mahasiswa Konsel Menginspirasi periode 2018-2020.