
PETASULTRA.COM – MUNA. Tak terima dituding sebagai dalang pemerasan Plt. Kades Lamkumapo, Drs. Laode Kapo, akhirnya Roni Kalowai pun angkat bicara. Ia merasa telah di “Kambing Hitam” kan dalam persoalan yang menyeret nama baiknya itu.
Kepada PetaSultra.Com, Ia mengaku perannya saat itu bersama sang istri hanya mengantar dan memperkenalkan kepada Plt. Kades kenalannya, jika MR alias AY yang merupakan istri oknum anggota Polres Muna aktif dan saudaranya bernama, EK adalah keluarga Bupati.
“AY dan EK betul keluarga Bupati, mereka sebelumnya meminta tolong ke saya untuk diantarkan ketemu sama kenalan Kades, karena kata mereka sudah ketemu pak Bupati meminta bantuan tapi tidak dikasih,” bebernya, Minggu (3/4/2020) malam.
Dalam perjalanan menuju ke Desa Langkumapo, AY kembali mengingatkan saat memperkenalkan kepada Plt. Kades, jangan lupa menyebut keluarga Bupati dengan tujuan agar memuluskan diberi bantuan dana.
Setibanya dirumah Plt. Kades Lamkumapo, Roni akui, jika langsung memperkenalkan AY dan EK keluarga Bupati kepada La Kapo, kemudian keluar dan membiarkan mereka menjelaskan maksud tujuannya bertemu.
“Saya kembali masuk kerumah karena mendengar permintaan sumbangan dengan menyebut angka, saya kaget karena sempat dengar Plt. Kades meminta istrinya untuk meminjamkan uang 1 juta,” kata Roni.
Merasa tidak enak hati karena mengenal dekat dengan La Kapo sejak 10 tahun lalu saat masih menjadi Kepala Desa, Ia pun mengajak AY dan EK untuk pulang usai diberi uang Rp. 1 juta dari yang dijanjikan Rp. 3 juta.
“Jadi yang dijanjikan pak Kapo itu Rp. 3 juta, katanya sisanya nanti karena persoalan anggaran belum cair, tapi diperjalanan pulang saya sempat bertengkar dengan istri, kenapa minta sumbangan menyebut angka itu sama saja pemerasan,” ungkapnya.
Sementara itu, tak ingin sia-siakan atas janji La Kapo, yang akan memberikan sisanya Rp. 2 juta, pada Kamis (30/4/2020), AY dan EK mengajak kembali Roni bersama istrinya pergi ke Desa Langkumapo untuk menagih janji.
Saat itu, AY baru kemudian memaksa Plt. Kades Langkumapo segera mendapatkan sisa dari janjinya sebesar Rp. 2 juta itu, sampai mengarahkan untuk meminjam dulu kepada tetangga, dengan dalil agar mereka tidak capek bolak-balik.
“Menurut pak Kapo, sebelum kita naik, sering menerima telepon dari AY yang terkesan ada pemaksaan, karena sampai mengancam soal jabatan plt. desanya. Itu menurut pak Kapo waktu saya temui tadi pagi untuk klarifikasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Roni mengatakan mereka juga sempat menemui Plt. Kades Napalakura dengan modus yang sama namun saat itu ditolak dengan alasan meskipun arahan Bupati, pasti ada penyampaian sebelumnya atau tidak dengan membawa proposal atas rekomendasi Bupati.
Merasa dirinya telah di”kambing hitam”kan, dalam persoalan tersebut, dan meski menyadari tindakannya salah karena ikut terlibat, namun Roni Kalowai, justru mendesak Plt. Kades Langkumapo, Drs. Laode Kapo, agar segera melaporkan persoalan ini ke pihak berwajib agar diproses hukum.
“Saya tau ikut bersalah tapi ini menyangkut nama baik saya, disaat saya dituding jadi dalang pemerasan, harusnya AY dan EK berikan klarifikasi, justru mereka kambing hitamkan saya dengan balik menyalahkan saya,” kesalnya.
Namun saat ditanyakan bagaimana percakapan AY sehingga diberi uang Rp. 1 juta?? Istri Roni Kalowai mengatakan, usai AY dan EK diperkenalkan keluarga Bupati, saat itu AY meminta tolong dibantu dana kepada Plt. Kades Langkumapo sebesar Rp. 3 juta.
“Pak Kapo bertanya berapa yang dibutuhkan, AY sebut 3 juta, tapi kata pak Kapo uangnya saat ini yang ada cuma Rp. 1 juta nanti sisanya setelah dana itu cair,” jelasnya.
Penulis: Arto Rasyid