PETASULTRA.COM – MUNA. Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST menyatakan jika secara politik pernyataan Ketua DPC PDIP Muna, Freby Rifai, memiliki prespektif berbeda terkait keberpihakan dukungan ke Bakal Calon lain pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muna.
Menurut Rusman, pernyataan Ketua DPC PDIP Muna yang menyebutkan dirinya tak punya kontribusi ke partai itu syah-syah saja, asal tidak menyudutkan pihak lain terlebih sesama kader, hanya karena persoalan keberpihakan politik pribadi bukan sebagai kader sebab sampai saat ini DPP PDIP belum menyatakan sikap.
“Meski pada akhirnya baik dari juknis maupun hasil kongres DPP PDIP di jakarta beberapa waktu lalu, tetap memprioritaskan dan merekomendasikan kader,” kata mantan anggota DPD RI itu penuh optimis kepada PetaSultra.Com.
Rusman mengatakan, jika Ketua DPC PDIP Muna yang dilantik baru beberapa bulan itu, tentu tidak mengetahui komunikasi yang sudah terbangun dengan Ketua DPC PDIP Muna sebelumnya, Laode Sefu dalam membesarkan partai, serta bagaimana melibatkan kader partai dalam kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan dirinya sebagai Bupati.
“Sebaiknya Ketua DPC PDIP yang baru tanyakan terlebih dulu kepada pengurus DPC maupun DPD tentang kontribusi saya yang seharusnya tidak perlu dipublish karena seakan ada kesombongan dan keegoisan pribadi,” tegas Rusman.
Terkait persoalan Pilcaleg 2019 lalu, Rusman juga menjelaskan jika didudukkan bersama tentu PDIP dapat mendulang suara terbanyak, dimana sejumlah orang yang direkomendasikan menjadi calon dapat terakomodir bukan ditolak.
“Tapi saya harap dimasa akan datang hal itu tidak terjadi lagi karena idealnya harus ada kesepakatan bersama sehingga hasilnya akan maksimal, bukan saling unjuk kekuatan,” ungkapnya.
Dalam menghadapi Pilpres 2024, Rusman Emba selaku Ketua Bappilu DPD PDIP Sultra tentunya mengharapkan kemenangan. Olehnya itu, Ia mengajak seluruh kader dan pengurus partai dari tingkat Kecamatan, DPC maupun DPD agar tetap menjaga kesolitan terlebih saat ini sebagai kalangan milenial yang tentu memiliki pola pendekatan berbeda dengan cara-cara lama.
Sehingga, lanjut Rusman Emba, dibutuhkan kebersamaan, keiklhasan, serta strategi, bukan ibarat “Katak Dalam Tempurung” yang melihat masalah hanya dalam ruang-ruang kecil saja. Sehingga partai besutan Megawati Soekarno Puteri bisa menjadi pemenang tidak hanya pada level Nasional saja, melainkan baik level Provinsi maupun Kabupaten.
“Sekali lagi jaga kesolitan, tidak boleh ada ego pribadi sehingga tidak terjadi perpecahaan sesama kader yang mengganggu kebesaran partai dimasa akan datang,” pungkasnya.
Penulis: Arto Rasyid