PETASULTRA.COM. KENDARI ‐ Polemik terkait kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina di bumi anoa Sulawesi tenggara semakin memanas. Beberapa OKP, Ormas serta LSM pun menyatakan akan melakukan aksi demonstrasi dan blokade jalan dalam rangka menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) tersebut di bumi anoa, Sultra.


Ditempat yang berbeda Koordinator Presidium, Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) Hendro Nilopo, menyampaikan hal yang sama.
Bahwa pihaknya masih konsisten menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina tersebut. Namun ia menjelaskan penolakan yang ia lakukan bukan karena anti investasi melainkan pihaknya menolak karena beberapa alasan.
“Iya kami masih konsisten menolak kedatangan 500 TKA cina di Sultra, tetapi itu bukan berarti kami anti investasi, tetapi kami menolak karena ada beberapa alasan”.


Hendro menjelaskan, bahwa pihaknya memiliki alasan yang kuat untuk menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) tersebut di bumi anoa. Sebab menurutnya pertama, Sultra belum berstatus zona hijau yang menandakan sultra dalam keadaan aman terkait penyebaran Covid 19. Kedua, Proses kedatangannya harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku dan Ketiga terkait dampaknya ketika 500 TKA Cina berhasil didatangkan apa yang akan di rasakan oleh masyarakat. Ini yang belum jelas menurutnya.

Baca Juga  Aksi Penolakan 500 TKA di Sultra Berlangsung Ricuh


“Kami memiliki alasan yang kuat untuk menolak kedatangan 500 TKA itu, Pertama Sultra belum berstatus zona hijau terkait penyebaran Covid 19. Kedua, Prosesnya apa sudah sesuai dengan mekanisme atau belum dan yang Ketiga, adalah mengenai dampak yang akan dirasakan masyarakat ketika 500 TKA itu hadir disultra”.


Pihaknya menambahkan walaupun telah melihat dan membaca pernyataan dari Manager PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) yang diperkuat dengan penjelasan Gubernur Sultra, H. Ali Mazi, S.H bahwa ketika 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina berhasil didatangkan di Sultra maka akan ada penyerapan Tenaga Kerja Lokal (TKL) sebanyak 3000 Orang.

Namun pihaknya belum yakin apa janji itu akan terealisasi atau tidak sebab tidak ada jaminan soal itu.
“Benar kami sudah melihat dan membaca, yang kesimpulannya adalah janji akan adanya penyerapan 3000 Tenaga Kerja Lokal jika 500 TKA itu berhasil didatangkan. Namun itukan baru janji dan tidak ada jaminan bahwa janji itu akan terealisasi” Tegasnya.

Baca Juga  Kecewa Dengan Sikap DPRD Konut, AMPUH Sultra Bakal Alihkan RDP “Proyek Gagal” Tanggul Desa Pudonggala Ke DPRD Sultra.


Hendro melanjutkan, Jika benar kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) cina bisa membuka peluang kerja untuk 3000 Tenaga Kerja Lokal (TKL) untuk dipekerjakan di PT. Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS). Maka pihaknya akan mendukung dengan catatan 3000 harus tercover terlebih dulu sebelum 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) cina dihadirkan di Sultra.


“Kalau memang benar kehadiran 500 TKA cina disultra bisa membuka peluang kerja bagi 3000 TKL, Maka segera lakukan Perekrutan yang 3000 TKL itu lebih dulu baru datangkan yang 500 TKA, itu baru jelas” ungkapnya.


Untuk itu pihaknya menyarankan kepada perusahaan yang bersangkutan untuk segera melakukan perekrutan Tenaga Kerja Lokal (TKL) sebelum mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) guna untuk meyakinkan masyarakat bahwa kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) itu memang berdampak baik untuk masyarakat Sultra khususnya.


“Kami sarankan kepada pihak perusahaan agar melakukan perekrutan TKL dulu sebelum datangkan TKA, agar masyarakat yakin dan percaya bahwa kedatangan 500 TKA itu berdampak baik bagi masyarakat Sultra khususnya”. Tutup Hendro

Baca Juga  GPM Konsel Akan Sambut TKA Selanjutnya Dengan Aksi Besar Besaran