PETASULTRA.COM-MUNA. Kediaman Almarhum Imam Rianse, salah satu orang tua yang ditokohkan masyarakat Kabupaten Muna menjadi amukan pengrusakan dari orang tak dikenal (OTK), yang diduga kuat dilakukan oleh salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muna.
Pasalnya, sebelum penyerangan para OTK lebih dulu merusak baliho salah satu paslon Bupati Muna, yakni Rusman-Bachrun dijalan Dr. Sutomo yang tak jauh dari pokso induk paslon rivalnya, Rajiun-La Pili, dengan mengenakan senjata tajam (sajam).
Tak hanya itu, seakan tak puas para OTK yang rerata mengenakan penutup muka (topeng) turut merusak kediaman almarhum Imam Rianse yang saat ini hanya dihuni salah satu anaknya yakni Hj. Nurhayati (68).
Menurut pengakuan Nurhayati yang akrab disapa Nurianse, jika insiden pengrusakan terjadi sekitar pukul 03.00 wita dini hari, dimana anak mantu dari adiknya Purn. Tayeb Rianse terbangun kaget akibat lampu padam seketika.
Saat dicek dengan cara diintip melalui jendela rumah, ternyata penyebabnya kabel meteran listrik ditebas mengenakan sajam oleh para OTK yang sudah berkurumun didepan rumahnya.
Tak lama berselang, kediaman almarhum Imam Rianse pun seketika dihujani batu hingga mengakibatkan kerusakan parah.
“Saya terbangun kaget karena lemparan keras yang mengenai atap dan kaca rumah, saya jadi syok bahkan untuk bangun dari tempat tidur tidak bisa,” terang Nurianse yang nampak masih syok pada PetaSultra.Com pagi harinya, Sabtu (14/11/2020).
Bak ketiban tangga, Nurianse tak menyangka kediaman almarhum ayahnya menjadi korban penyerangan dari sekelompok OTK apalagi jika motifnya dilatar belakangi persoalan perbedaan politik.
Sementara kediaman almarhum ayahnya adalah tempat bersejarah dimana merupakan tempat belajar mengaji para tokoh masyarakat kota raha semasa hidup alamarhum.
“Saya bingung rumah ini tidak pernah dijadikan kegiatan politik bahkan saudara-saudari pak Rajiun juga pernah belajar mengaji dirumah ini, kalau pak Rajiun mantan murid saya saat duduk dibangku sekolah dasar,” ucapnya dengan mata berbinar-binar.
Masih syok menjadi alasan Rianse belum sempat melaporkan insiden tersebut kepihak berwajib.
“Saya kasih enak dulu perasaan sambil tunggu menantuku, nanti dia temani saya untuk laporkan kejadian ini kepolisi,” ujarnya.
Pantuan PetaSultra.Com, akibat dari penyerangan sekitar tujuh lembar jendela kaca kediaman almarhum Imam Rianse pecah bahkan barang bukti berupa batu masih tertinggal dijendela dan dalam rumah.
Tak hanya itu, salah satu kursi teras rusak akibat bacokan sajam dan sejumlah batu yang berserahan dikediaman almarhum Imam Rianse.
Sementara baliho paslon Bupati Muna, Rusman-Bachrun yang sempat tergeletak dibadan jalan telah dipindahkan warga sekitar disamping tembok kediaman almarhum Imam Rianse.
Penulis: Arto Rasyid