PETASULTRA.COM,Konsel – Sejumlah Mahasiswa IAIN Kendari yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Melawan Takdir (KMMT) melakukan aksi demosntrasi di depan Rektorat IAIN Kendari dan memblokade jalan Plataran Kampus IAIN Kendari. Kendari, Jum’at ( 06,November 2020)
Aksi ini di lakukan merupakan bentuk protes terhadap biaya uang wisuda di tengah pandemi Covid-19, dan kejelasan model wisuda IAIN Kendari.
Kordinator Lapanga Fahrul Rizal, Menyatakan ” Kebijakan Rektor IAIN Kendari yang membuat keputusan untuk memungut uang Wisudah sebanyak Rp.450.000 di tengah Pandemi Wabah Covid-19 itu merupakan tindakan kejahatan yang terorganisir”.
Lanjutnya, “Di tambah lagi model wisudah IAIN Kendari yang di selenggarakan dengan sistem Online namum ada 24 Mahasiswa yang ikut wisudah secara Ofline di Hotel Berbintang yang ada di Kendari”
Eks. Mentri Pergerakan IAIN Kendari, Beni Putra Lamangga menambahkan,”Kami menilai wisuda kali ini bukan untuk mahasiswa melainkan menjemput momen kedatangan sekjen Kementerian Agama dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi tenggara untuk itulah pimpinan kampus mencoba melobi kemudian section dapat menyampaikan orasi ilmiahnya pada saat prosesi wisuda sehingga jadwal wisuda yang seharusnya di tanggal 8 itu di majukan di tanggal 7 Karena sebab kedatangan sekjen Kementerian Agama itu,tuturnya”
“Pihak birokrasi selalu mengeluarkan stetment bahwa segala kegiatan itu dalam sistem daring namun ini menjadi anomali ketika himbauan pemerintah tidak diterapkan oleh pimpinan birokrasi kegiatan kampus dan cenderung membiarkan”.
Lanjutnya.” Atas dasar inilah Kami yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Melawan Takdir (KMMT) IAIN Kendari akan terus menggugat sampai tercapainya suatu keadilan”
“Bilamana Rektor IAIN Kendari tidak juga mengindahkan Aksi Demonstrasi kami maka kami akan membuat kurusuhan di salah satu Hotel Berbintang yang ada di Kendari di mana tempat berlangsungnya Birokrasi IAIN Kendari Menikmati uang wisudah online Mahasiswa IAIN Kendari” Tutupnya.
