PETASULTRA.COM-MUNA. Mencuatnya wacana Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi akan berkantor di Kabupaten Muna jelang Pilkada serentak 9 Desember 2020, ikut ditanggapi oleh Usman Rachman.
Pasalnya, telah beredar luas issue jika wacana Gubernur Sultra tersebut diduga syarat akan dukungan politik pada salah satu kandidat Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muna.
Menurut mantan unsur Ketua Tim Pemenangan AMAN Muna pada Pilgub lalu, apabila berkantornya, Ali Mazi di Muna dengan tujuan demi kebaikan masyarakat Muna dan Mubar merupakan hal yang wajar.
Namun jika didasari keberpihakan atas jasa politik pada salah satu Paslon merupakan pandangan yang sangat keliru.
“Jadi sebelum beliau (Ali Mazi) berkantor di Muna sebaiknya menyelesaikan terlebih dulu janji politiknya kepada masyarakat Muna,” ujar Usman Rachman pada PetaSultra.Com, Kamis (22/10/2020) malam.
Lebih lanjut, Usman menjelaskan seharusnya Gubernur Sultra lebih berterima kasih kepada masyarakat Muna hari ini sebab pada Pilgub lalu, Ali Mazi telah mendulang sah mencapai sekitar 54 ribu suara dari sekitar 100 ribu wajib pilih dan jika dipresentasekan sekitar 54 persen.
Berbeda dengan di Muna Barat, jika berbicara presentase lanjut Usman Rachman, memang kemenangan Ali Mazi mencapai angka 70 persen dari sekitar 40 ribu wajib pilih, tetapi jika diakumulasikan hanya mencapai 28 ribu suara sah.
“Saya kira cukup jelas jumlah wajib pilih di Muna lebih besar dibanding wajib pilih di Mubar, jadi berkantornya Ali Mazi di Muna atas balas jasa politik pada salah satu paslon itu pandangan keliru,” ungkapnya.
Penulis: Arto Rasyid