PETASULTRA.COM,Kendari – Kembali menyoal kasus penembakan mahasiswa saat aksi unjuk rasa bulan september 2019 lalu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari menyerukan copot Kapolri

Ribuan Mahasiswa yang tergabung dari berbagai Organisasi Eksternal dan Organisasi Internal kampus menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sultra, aksi tersebut berlangsung hingga malam akhirnya massa di bubarkan paksa hingga berakhir ricuh, Kendari (26/9/20)

Ketua Umum HMI Cabang Kendari, Sulkarnain mengungkapkan bahwa terjadinya aksi yang berakhir bentrok merupakan reaksi kekesalan mahasiswa terhadap proses penanganan kasus penembakan yang belum di tuntaskan oleh institusi kepolisian

“Ya itu adalah reaksi kekesalan sebenarnya atas proses hukum penembakan mahasiswa yang belum tuntas, padahal sudah genap setahun” Ungkap sul

Mantan Ketua Umum HMI Komisariat Faperta uho itu mendengungkan copot kapolri Idham Aziz karena terkesan melindungi pelaku penembakan dua demonstran saat aksi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra bulan september lalu

“Copot Kapolri Pak Idham Azis, percuma saja beliau jadi kapolri walaupun jadi perwakilan masyarakat sultra di polri namun terkesan melindungi pelaku penembakan dua rekan kami” Tegasnya

Baca Juga  BPBD Muna Jemput Logistik APD 50 Pcs "Baju Khusus" Sekali Pakai

Ketua HMI Menegaskan akan lakukan konsolidasi se Indonesia Copot Kapolri atas penculikan dan penyiksaan anggotanya di markas Polda sultra saat menggelar aksi

“Kami akan konsolidasi se-indonesia untuk minta kapolri di copot, anggota kami di culik dan siksa, perbuatan macam apa ini” Tegasnya

Pihaknya akan lakukan konsolidasi dan menggelar aksi besar-besaran di hari peringatan G30SPKI

“Kami akan konsolidasi dan turun untuk diperingatan G30SPKI. Perbuatan polisi berlebihan jangan paksa kami tiru adegan PKI” Tutupnya dengan nada keras