Bentuk kekecewaan para simpatisan, kader pengurus DPD PAN Muna dengan membakar KTA partai saat Rajiun diberhentikan sebagai ketua DPD PAN Mubar. (Istimewa)

PETASULTRA.COM-MUNA. Seakan lupa dengan peristiwa pahit pada tahun 2018 lalu, DPP Partai Amanat Nasional (PAN), tanggal 25 Agustus 2020 mengeluarkan rekomendasi B.1-KWK, kepada LM. Rajiun Tumada – H. La Pili untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muna ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masih kental dalam ingatan, peristiwa pahit tersebut terjadi pada (23/2/2018) lalu, dimana puluhan simpatisan bersama kader dan pengurus DPD PAN Mubar serentak menanggalkan atribut partai hingga membakar Kartu Tanda Anggota (KTA) karena dipicu kekecewaan atas diberhentikannya Bupati Muna Barat, LM. Rajiun Tumada sebagai Ketua DPD PAN Mubar.

Ketua DPD PAN Muna, Ir. La Ode Muhamad Ilhas mengatakan, bukan masalah dan tidak menjadi perhitungan ditubuh partai PAN atas peristiwa 2018 lalu, sebab yang melakukan pembakaran KTA partai bukan Rajiun tetapi para kader pengurus DPD PAN Mubar.

“Saya kira kejadian beberapa tahun lalu itu bentuk kekecewaan diberhentikan Rajiun sebagai ketua DPD PAN Mubar oleh DPW PAN Sultra sehingga para kader dibawah marah dan lakukan pembakaran KTA,” ucapnya kepada PetaSultra.Com, Senin (31/8/2020).

Baca Juga  Antusias Warga Agus Salim Membludak di Peresmian Posko Pemenangan Rusman-Bachrun
Surat rekomendasi PAN kepada paslon RAPI. (Istimewa)

Namnun sebagai struktur partai, lanjut Ihlas, baik dari DPD PAN Kabupaten Muna, Kecamatan hingga tingkat Desa dan RT siap bergerak menangkan pasangan RAPI pada Pilkada Muna 9 Desember 2020 mendatang sebagaimana yang telah diintruksikan oleh DPP PAN.

“Dan itu tugas kami sebagai kader PAN, jadi kami harapkan seluruh kader, simpatisan dan anggota PAN Muna bekerja berjuang bersama untuk ikut mensukseskan kemenangan RAPI,” seruhnya.

Lebih lanjut, Ihlas menegaskan apabila ada kader yang berpihak kepada paslon lain diluar dari rekomendasi DPP PAN, maka tentunya partai akan memberikan sanksi tegas.

“Untuk dipecat atau tidaknya, itu masalah tenis karena ada mekanisme partai, tapi pada intinya akan diberikan sanski tegas,” tutupnya.

Penulis: Arto Rasyid