PETASULTRA.COM-KONAWE.Jalan Poros Abuki, yang bertempat di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Tongauna, Kecamatan Abuki dan Kecamatan Asinua diKabupaten Konawe, kondisinya rusak parah. akibatnya, jalur transportasi terganggu. Minggu(23/08/2020)
Jalan Poros Abuki adalah jalan yang mehubungkan dua Kabupaten yakni Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolaka Timur,namun kondisi jalan saat ini yang berlubang membuat ruas jalan seperti kubangan kerbau.
Ketua II, Laskar Pumuda Merah Putih (LPMP), Dendi Aditia mengatakan,”Kondisi Jalan saat ini cukup memperhatinkan karna sikap Pemda Konawe, serta Pemrov Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tidak memperhatikan kondisi jalan kami,Masyrakat Kec.Abuki, Tongauna dan Asinua”.
“Tentunya kondisi jalan yang tidak layak dan rusak parah dapat menyebabkan korban jiwa, bahkan masyarakat yang sedang di rawat di Puskesmas dalam kondisi sekarat dan hendak di rujuk ke RSUD untuk mendapatkan pertolongan, tak jarang meninggal di jalan”, Ungkapnya.
Laode Muh Nur Sunandar,Selaku Sekjen Laskar Pemuda Merah Putih (LPMP) juga menambahkan beberapa pernyataan.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 24 ayat 1 menerangkan penyelenggara jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Serta dalam aturan itu diterangkan adanya kewajiban untuk memberikan tanda lalu lintas atau rambu lalu lintas pada jalan rusak guna mencegah kecelakaan”.
“Namun sampai saat ini Mirisnya baik Pemda ataupun Pemprov dan dinas terkait Seakan tutup mata dengan persoalan dan kondisi jalan yang Rusak parah itu. Kami segenap Keluaga besar LPMP meminta Pemerintah harus segra ambil tindakan untuk perbaikan jalan poros Abuki”.Tambah nya
Di tempat terpisa Seorang Warga Arys Febriansah, mengunkapkan kondisi jalan saat ini sangat meresahkan.
“Sudah banyak kendaraan yang rusak dan juga korban jiwa akibat kecelakaan jalan yang begitu rusak, di tambah lagi ketika hujan kubangan jalan ini berubah menjadi sumur dan ketika musim kemarau jalanan ini berubah menjadi padang pasir yang debunya menggangu saluran pernapasan”, ujarnya