PETASULTRA.COM-MUNA. Masalah gangguan kesehatan masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat kurang mampu, mengingat biaya pengobatan yang terbilang mahal. Layaknya yang menimpa bayi berusia 22 bulan asal Desa Lasehao Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna.
Bayi bernama Putri Alexa ini divonis menderita Hidrosefalus atau menumpuknya cairan pada otak sejak berumur 40 hari. Sementara sang ibu Ningsi Sarmila yang ditinggal pergi suami terpkasa hijrah ke Provinsi karena tak punya uang untuk membiayai pengobatan anak semata wayangnya itu.
Sang ibu yang bekerja sebagai pelayan dipenjual makanan lalapan pinggir jalan itu, setiap harinya terpaksa ikut membawa bayi malang itu ketempat kerja karena tak ada yang merawat.
Untungnya, Ningsi diizinkan tinggal dirumah bosnya tempat dia bekerja di BTN Kendari Permai untuk mentaktisi biaya kos-kosan yang cukup mahal karena dengan upah Rp. 1 juta per bulan dirasa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Saat ini bayi malang tengah terbaring lemah, sementara sang ibu yang tak punya cukup uang untuk pengobatan, sangat berharap adanya bantuan dan perhatian dari para dermawan dan pemerintah daerah kabupaten muna.
Bagi para dermawan yang mengetahui informasi tersebut melalui PetaSultra.Com, dan terketuk hati untuk membantu kesembuhan bayi malang ini, dapat menyalurkan donasi dengan transfer ke nomor rekening Bank BPD 259 02 01 0000458 atas nama Ningsi Sarmila.
Atau bisa juga donasi diantarkan langsung ketempat kerja sang ibu dipenjual lalapan depan Hotel Claro, Kendari.
Penulis: Arto Rasyid