PETASULTRA.COM.KONSEL –Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga, menyebut aksi demonstrasi yang digalang Keluarga Besar Pemuda dan Mahasiswa (KBPM) Konsel, menyangkut pembangunan asrama mahasiswa ditunggangi dan sengaja dipolitisasi menjelang Pilkada 2020.

Mendengar itu, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus bakal Calon Bupati (Cabup) Konsel, Muhamad Endang SA mengatakan bahwa sangat menyesalkan pernyataan orang nomor satu di Konsel itu.

Menurutnya, Surunuddin spontan telah melukai dan mengina pergerakan massa aksi yang menuntut hak mereka sebagai mahasiswa, untuk mendapat fasilitas pendidikan berupa asrama mahasiswa Konsel, yang rencananya akan didirikan di Kendari.

Apalagi kata dia, aksi demonstrasi ini bukan untuk yang pertama kalinya, namun sudah berulang kali. Bahkan demonstrasi sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel telah menyepakati dan menandatangani perihal pembangunan asrama.

“Yang saya pelajari dari gerakan kemarin ini, merupakan akumulasi gerakan sebelumnya yang belum dapat di implementasikan sesuai tuntutan mahasiswa, dengan alasan, karena anggaran itu di refocusing untuk penanganan Covid-19,” kata dia, Selasa (21/7/2020).

“Sementara saya dapat informasi, masih ada proyek-proyek lain yang dijalankan. Padahal sebelumnya sudah ada komitmen yang ditanda tangani oleh Bupati bersama mahasiswa, yang disaksikan oleh Pimpinan DPRD Konsel dan Sekda,” sambungnya.

Baca Juga  Dituding Dalang Pemeresan, Roni Justru Desak Plt. Kades Laporkan Dirinya ke Polisi

Sehingga lanjut Endang, sangat keliru bila Surunuddin Dangga mengaitkan pergerakan mahasiswa ditunggangi dan dipolitisasi menjelang pesta demokrasi lima tahunan ini.

“”Saya pikir beliau, masih memiliki pemahaman perihal aspirasi rakyat dengan mengunakan pola-pola orde baru, yang setiap gerakan atau aspirasi bukan dilihat dari isi, tapi selalu dikaitkan dengan aspek keamanan seolah-olah ada yang menunggangi,” jelas dia

Untuk membuktikan itu, Surunuddin di minta untuk mengklarifikasi perihal pernyataannya yang dianggap akan menimbulkan tensi di tahun politik ini menjadi panas.

Saya minta pak Surunuddin mengklarifikasi, apakah memang beliau punya informasi, karena saya yakin beliau punya saluran informasi yang mengatakan demo ini ditunggangi oknum-oknum yang mempunyai keterkaitan Pilkada,” pintanya.

Oleh karena itu, tambah Endang kembali menegaskan bahwa menjelang Pilkada 2020 serentak, khusunya di Konsel agar tidak ada pernyataan yang dapat membenturkan antar masyarakat, terlebih untuk mengaitkan sesama kontestan.

“Saya kira dimasa Pilkada ini, sebagai senior (Surunuddin) dan masih menjabat sebagai Bupati yang memiliki tanggung jawab menjaga kondusivitas daerah ini. Sehingga saya minta jangan sekali-sekali melontarkan pernyataan yang dapat membuat Pilkada Konsel jadi panas,” tutupnya.