Beranda Daerah Kian memanas:Gerakan Mahasiswa Islam Mepokoaso Sulawesi Tenggara,Tolak Kedatangan 500 TKA Jilid III

Kian memanas:Gerakan Mahasiswa Islam Mepokoaso Sulawesi Tenggara,Tolak Kedatangan 500 TKA Jilid III

0
Kian memanas:Gerakan Mahasiswa Islam Mepokoaso Sulawesi Tenggara,Tolak Kedatangan 500 TKA Jilid III

PETASULTRA.COM – KONSEL,Gerakan Mahasiswa Islam Mepokoaso Sulawesi Tenggara siap Blockade perempatan Ambaipua dan jalan 40 menuju konda, Terkait menolak kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tetap diizinkan Oleh pemerintah Kabupaten Konawe dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).,Minggu(5/7/2020)

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Islam Mepokoaso Sarman Al ausy Mengatakan,dalam aksi Jilid III ini Ia Siap blokade Perempatan akses jalur Bandara Haluoleo dan pertigaan Konda I.,

“Tentunya Saya Pastikan blockade akses jalan Bandara Haluoleo akan kami lakukan Sebab Amara teman teman yang tidak bisa lagi di bendung karna Pemrov sampai saat ini tidak menunjukan itikat baiknya terkait persolan TKA China.,”tutur sarman(jenlap)

Sarman Al ausy saat diwawancarai (foto :pemrin petasultra.com)

Germaisme ini juga yang merupakan organisasi Eksternal IAIN Kendari sebagai salah satu Kampus yang berada diperbatasan Kota Kendari dan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) sebagai jalur utama menuju bandara Haluoleo atau jalan lintas antar Kabupaten yang akan dilalui oleh TKA menuju Morosi, Kabupaten Konawe.,

“Kami Sebagai palang pintu terakhir, yang menjaga gerbang benteng ibu kota sultra, kami akan menutup sentrum dan akses perjalanan 500 TKA gelombang terakhir , walau pemerintah setuju, bagi kami tidak ada ruang untuk TKA,Kami tidak akan berhenti walaupun akan ada upaya upaya pemerintah untuk menghentikan pergerakan mahasiswa yang akan menolak serta memblokade sentrum perbatasan Kota.,”Paparnya(jenlap)

“Apapun resiko yang akan terjadi, kami akan tetap menolak kedatangan 500 TKA dibumi Anoa dalam bentuk aksi jilid III ,saya pastikan akan memimpin jalannya demontrasi penolakan TKA di sentrum perbatasan Kota.,

TKA hanya bermanfaat bagi penguasa yang merasakan kelimpahan profit dan menjadikan Sultra sebagai tumbal diplomasi atau kelinci percobaan.Ditengah pandemi COVID-19 segala kebijakan pemerintah telah kami ikuti tetapi terkait kebijakan kedatangan 500 TKA apapun dalih dan dalil pemerintah kami tetap tolak.,”tutup sarman (jenlap)

Kontirbutor :Pemrin tekasolli