PETASULTRA.COM,Konsel -jaringan pendamping kebijakan pembangunan ( JPKP SULTRA) menyoroti pemerintah provinsi sultra terkait Kondisi jalan poros landono yang rusak parah , terutama pada jalan Desa amotowo, kecamatan landono yang menuju desa motaha yang kondisinya sangat memprihatinkan
HUMAS JPKP SULTRA Andi menilai pihak pemerintah provinsi sultra terkesan menutup mata dengan adanya kerusakan jalan yang sangat parah dan memperihatinkan di desa mataiwoi kecamatan landono di tambah lagi adanya pengerjaan jalan di landono yang di niliai manajemen kontraktor tidak memperkirakan cuaca akibatnya jalan yang di kerja mirip kubangan kerbau
Melihat kondisi terkini ruas jalan di Kecamatan landono yang sudah parah, humas jpkp sultra menyampaikan kekecewaannya pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten karena seakan tidak peduli dengan pembangunan daerahnya.
Andi mengatakan bahwa keberadaan infrastruktur jalan memiliki peran sangat penting dalam menunjang pemenuhan hak dasar masyarakat. Karena itu merupakan akses utama transportasi masyarakat dari dan ke daerah ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa infrastruktur jalan merupakan modal yang sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan di berbagai bidang terutama dalam sektor perekonomian.
Melihat kondisi terkini ruas jalan di Kecamatan Landono yang sudah parah, kami menyampaikan rasa kekecewaan pada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten karena seakan tidak peduli dengan pembangunan daerahnya,”kritik Andi dalam keterangan persnya,
Pemprov jangan menutup mata dengan adanya keluhan masyrakat ,kami meminta kepada dinas terkait untuk segera turun meninjau jalan yang menjadii keluhan masyrakat, ungkap humas jpkp sultra
Oleh karena itu, kami minta kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, terutama pada Bapak Bupati konawe selatan dan gubernur sultra untuk menanggapi kondisi jalan yang sudah mirip kubangan kerbau, Kami sebagai lembaga pemantau kebijakan pembangunan daerah dan masyarakat menuntut pembangunan yang layak ,tutup andi
dari pantauan PETASULTRA.COM di lokasi kemacetan terjadi sepanjang 1kilo meter akibat adanya mobil yg tertanam di desa amotowo