PETASULTRA.COM-MUNA. Hasil Comudity jagung Hybrida Kabupaten Muna, saat ini menembus pasaran sampai ke Blitar, Jawa Timur, daerah yang memiliki kebutuhan jagung mencapai 1000-1500 ton per hari untuk pakan ternak ayam.
Hal itu berdasarkan hasil verifikasi mutu dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Sultra, dengan kualitas layak ekspor.
Kepala Balai Karantina Kelas II Sultra, N. Prayatno Ginting menerangkan, kualitas jagung di Muna merupakan salah satu perioritas dari seluruh Indonesia sehingga ekspornya bisa sampai ke Blitar, dimana dalam bulan ini jagung yang diekspor sekitar 100 ton yang dilakukan secara bertahap.
Tak hanya itu, lanjut Prayatno, dengan kualitas jagung di Muna sehingga tongkolnya juga dapat diekspor bahkan sampai keluar Negeri diantaranya Jepang dan China.
“Dua minggu lalu saya dari Kabupaten Tapanuli, Sumatera, disana sama seperti di Muna penuh dengan misteri jagung dimana tongkolnya juga bisa diekspor, tapi untuk prosesnya nanti dibicarakan karena saat ini kita konsentrasi dulu pada jagung,” terangnya.
Kadis TPHP Muna, Anwar Agigi mengatakan, untuk tahap awal jagung yang dikirim ke Blitar sebanyak 44 ton dengan harga jual yang disepakati Rp. 3.500 per kilogram yang memiliki kandungan kadar air 15 persen, dimana sisanya akan dikirim ditahap selanjutnya.
Menurut Anwar, animo masyarakat menanam jagung dari waktu ke waktu terus berkembang, sebab tahun lalu tanam jagung masih diangka 5.700 hektar namun pada tahun ini telah terkonfirmasi seluas 9.365 hektar.
Namun tantangan saat ini ada pada pasca panen, dimana hasil produksi masih terbilang rendah yang seharusnya dalam satu hektar dapat memproduksi sekitar 7 ton namun petani di Muna hanya mencapai 3 ton per hektar.
“Makanya kami hadirkan balai karantina disini, karena saya yakin akan sampai di Kementerian Pertanian dimana kami berharap adanya suport bantuan peralatan pasca panen terutama mesin pengering dan gudang,” ujarnya.
Lebih lanjut Anwar menjelaskan yang menggembirakan dari upaya Bupati Muna, saat ini telah terbentuk konsorsium jagung dimana dalam waktu dekat akan ada kegiatan investasi di Muna dalam rangka pengembangan produksi jagung sebagai salah satu comudity primadona masyarakat.
“Masa depan pertanian jagung di muna akan jauh lebih baik dibawah pimpinan bapak Bupati, saya yakin dan percaya itu, karena itu mari kita bergandeng tangan untuk melanjutkan masa depan pertanian yang lebih baik,” imbaunya.
Sementara itu Bupati Muna, Laode Muh. Rusman Emba, ST tak lupa memberikan motivasi kepada para petani jagung, dimana untuk saat ini pemasarannya telah dijamin.
“Insya Allah pemerintah selalu hadir ditengah masyarakat untuk meningkatkan produktifitas meski ditengah pandemi Covid-19, oleh itu mari bersama bangkitkan pertanian karena ini sebagai sumber pendapatan bagi kita semua,” kata orang nomor satu dibumi sowite ini.
Rusman tak lupa berpesan bahwa sesungguhnya para petani tidak sendiri karena sistem pemerintah yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan investor juga bersama dalam rangka memajukan ekonomi khusus dalam sektor comudity jagung.
“Kemarin kerja sama dengan menteri pertanian kita dibantukan dua unit alat pengering untuk pengembangan produktifitas jagung,” tutupnya.
Diketahui pengiriman perdana jagung Hybrida ke Blitar, Jawa Timur dilepas oleh Bupati Muna, Laode Rusman Emba, ST bertempat di Desa Komba-Komba Kecamatan Kabangka dengan didampingi Kepala Balai Karantina Kelas II Sultra, N. Prayatno Ginting, Pj. Sekda Muna, Drs. Muhammad Djudul, Ketua DPRD Muna, Kadis TPHP Muna, serta sejumlah Kepala OPD.
Penulis: Arto Rasyid