Direktur RSUD Muna, dr. Muhammad Marlin. (istimewa)

PETASULTRA.COM – MUNA. Direktur RSUD Muna, dr. Muhammad Marlin menyatakan telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp. 1,2 miliar melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), diperuntukkan khusus bagi tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Sebenarnya anggaran dari ABPB sebesar Rp. 855 juta sudah ada, tapi terkahir keluar Keputusan Menkes Nomor HK.01.07 Menkes/215/2020 tanggal 28 April 2020, maka kami kembali usulkan tambahan anggaran,” ujar Direktur RSUD saat ditemui PetaSultra.Com.

Anggaran yang bersemuber dari refocusing anggaran DAK non fisik tahun 2020 itu, dipersiapkan untuk tambahan insentif bagi 111 tenaga medis yang terdiri dari 3 dokter ahli, 19 perawat diruang isolasi, 4 petugas screening, petugas lab, petugas farmasi dan gizi, serta clening service, supir, penunjang hingga petugas jenazah Covid-19.

“Tentunya ini tidak terlepas dari bentuk perhatian pemerintah daerah menghargai perjuangan tenaga kesehatan sebagai benteng terakhir memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19,” katanya.

Rencananya tambahan insentif tersebut akan dibayarkan dari Maret-Mei 2020, dengan mengikuti standar operasional seperti dokter ahil Rp. 10-15 juta dan perawat Rp. 7,5 juta.

Baca Juga  "Direstui" Parpol Jadi Wakil, Bachrun: Saya Hanya Bersedia Jika Rusman Bupatinya

“Saat ini kami sedang mempersiapkan data para petugas medis yang akan diserahkan ke Dinas Inspektorat untuk diverifikasi sebab ada yang bekerja sejak Maret dan ada yang baru bekerja di April,” ungkap dr. Marlin.

Penulis: Arto Rasyid