PETASULTRA.COM – MUNA. Ada saja tindakan tak terpuji yang dilakukan sejumlah oknum team relawan Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 (P2C-19), ditengah keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muna memutus mata rantai penyebaran wabah yang dikenal Virus Corona di Bumi Sowite ini.
Pasalnya, pasca diumumkan adanya tujuh warga Muna positif terpapar Covid-19, bukannya semakin memperketat proses sterilisasi pada jalur padat keluar masuknya warga seperti pada Pelabuhan Nusantara Raha.
Justru tak seorang pun petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna bertugas saat Kapal Malam yang memuat penumpang dari Kendari, Sultra tiba di Pelabuhan Nusantara Raha sekitar pukul 04.15 wita dini hari.
Pantuan PetaSultra.Com, ketidak hadiran para petugas medis saat itu, tentunya membuat proses sterilisasi seperti melakukan penyemprotan cairan desinfektan, mendeteksi suhu tubuh menggunakan Infrared Termometer (scenner), serta pendataan identitas diri setiap penumpang, menjadi tidak ada.
Tim keamanan Satgas P2C-19, yakni Satpol PP bersama BPBD yang bersinegri dengan Polsek KP3 dan Syahbandar, terlihat tak dapat berbuat banyak, hanya memberi himbauan kepada para penumpang agar tetap mengenakan masker saat turun dari kapal dan menjaga jarak aman.
Sayangnya, saat PetaSultra.Com, mencoba untuk konfirmasi dengan petugas saat itu, tak seorang pun mau memberikan komentar.
“Saya tidak bisa jawab, nanti tanyakan saja sama pimpinan Satgas P2C-19,” singkat petugas yang enggan disebutkan namanya, Senin (20/4/2020) dini hari.
Untuk diketahui berdasarkan informasi dihimpun PetaSultra.Com, ketidak hadiran petugas medis tidak hanya terjadi pada Pelabuhan Nusantara Raha, hal serupa juga terjadi pada jalur padat keluar masuk warga dipelabuhan Feri Tampo-Torobulu dan Lagasa-Pure.
Selain itu, keterlambatan tenaga medis bertugas sempat terjadi pada (19/4/2020), saat kapal cepat yang memuat penumpang dari Bau-Bau sekitar pukul 15.20 wita, lebih dulu turun sebelum para oknum petugas medis akhirnya datang.
Penulis: Arto Rasyid