Oknum supir angkot (kiri baju putih) leluasa mengeluarkan penumpang tanpa melalui proses sterilisasi. (PetaSultra.Com)

PETASULTRA.COM – MUNA. Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Nusantara Raha bersama Kepolisian Sektor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) diduga acuh ditengah keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Muna dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 atau dikenal Virus Corona di Bumi Sowite, Jumat (17/4/2020).

Pasalnya, sekitar pukul 04.11 Wita dini hari, petugas dari kedua lembaga tersebut termaksud Satpol PP terkesan kompak tidak berjaga dipintu keluar masuk dermaga saat KM. Uki Raya menurunkan para penumpang dari Kota Kendari, Sultra, yang menyebabkan proses sterilisasi yang dilakukan menjadi tidak efektif sebab para buruh, tukang ojek, supir angkot bahkan keluarga penjemput dengan leluasa tidak mengenakan masker keluar masuk tanpa menghiraukan himbauan dari tenaga medis yang didampingi team BPBD Muna saat itu.

Pantauan PetaSultra.Com, ditengah petugas medis melakukan scanner nampak seorang oknum supir turut leluasa mengeluarkan penumpang tanpa melalui proses sterilisasi dengan membuka pintu keluar yang harusnya dijaga oleh petugas KPLP, KP3 dan Pol PP.

Sementara dari pihak tenaga medis yang mayoritas perempuan dan BPBD Muna, nampak tidak berdaya mengatasi ketidak sadaran para oknum tersebut terkait bahayanya pandemi covid-19 yang telah dinyatakan Bencana Nasional non Alam.

Kondisi mulai tertib pasca dua petugas Polsek KP3 datang dan mulai berjaga dipintu keluar masuk dermaga pelabuhan nusantara Raha. Mirisnya, pada pos pintu masuk wilayah pelabuhan nusantara Raha justru ada seorang petugas KPLP yang ditugaskan menagih retribusi.

Baca Juga  Pertamina Resmikan kantor PT.UPG Agen Elpiji 3 Kg Bersubsidi Di Konda.

Sampai berita ini diturunkan, Kepala KPLP dan Kapolsek KP3 belum dapat dikonfirmasi karena tidak berada ditempat (sedang tidak bertugas).

Penulis: Arto Rasyid