Sekertaris Jendral Mentri Internal BEM UHO, Muhammad Uzi Manafsi. (Istimewa)

PETASULTRA.COM – MUNA BARAT. Sekertaris Jendral Mentri Internal BEM UHO, Muhammad Uzi Manafsi, turut angkat bicara persoalan percepatan penanganan COVID-19 di Kabupaten Muna Barat yang terkesan lamban, Jumat (10/4/2020).

Pasalnya, sejauh ini himbauan kepada masyarakat untuk menjaga jarak (Social Distance) masih sebatas lisan dan tertulis dari pemerintah pusat saja. Sementara himbauan itu menjadi percuma ketika Bupati Muna Barat, LM. Rajiun Tumada, dan beberapa Pejabatnya malah diduga berkunjung bebas ke Kabupaten tetangga (Muna).

‘’Kami disuruh isolasi diri dirumah. Ini kan percuama karna saya pasti berinteraksi dengan keluarga begitu juga keluarga akan berinterkasi dengan masyarakat seperti pada saat kepasar. Lantas, kenapa kami harus isolasi diri saat Bupati dan beberapa Kabid bisa melenggang bebas ke mana saja, terutama ke Kabupaten Muna,” cibirnya penuh keheranan.

Menurut Uzi, mencegah lebih baik daripada mengobati, maka dibutuhkan pencegahan secara maksimal oleh Pemda Mubar, apalagi RSUD nya yang tidak siap menangani pasien positif Covid-19.

Sampai hari ini Pemda Mubar masih normatif dalam upaya pencegahan covid-19. Upaya yang dilakukan sebatas penyemprotan disinfektan dan sosialisasi di pasar. Ketersediaan ruang untuk isolasi orang yang dari perantuan daerah zona merah darurat Corona atau orang dalam pengawasan ODP belum disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Baca Juga  Pria 52 Tahun di Konawe, Tenggelam di Sungai Lahambuti

“Segeralah lakukan koordinasi dengan semua pihak dan realokasi APBD 2020 untuk pencegahan dan jaring pengaman sosial sehingga masyarakat yang rentan dengan dampak ekonomi akibat covid-19 ini dapat teratasi,” himbau Uzi.

Lebih lanjut Uzi menerangkan, jika budaya masyarakat di Desa mengedepankan jiwa kekeluargaan, keterikatan sosial yang kuat di Mubar justru dapat memepermudah penyebaran wabah penyakit covid-19.

“Masyarakat tetap hidup seperti hari biasanya sebelum adanya covid-19 tapi sampai hari ini saya belum liat surat edaran atau kebijakan yang dikeluarkan Bupati Muna Barat terkait himbauan, instruksi kepada masyarakat agar tetap di rumah atau jenis pencegahan lainnya” jelasnya.

Uzi yang juga ketua bidang pergerakan dan advokasi Kelompok Studi Mahasiswa Kusambi itu, mendesak Pemda Mubar agar segera berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pihak Kepolisian, Camat, dan Pemerintah Desa se-Muna Barat untuk serius menangani penyebaran termasuk dampak sosial-ekonomi Covid-19.

Selain itu, dia juga memberi catatan khusus bagi Camat Kusambi dan jajarannya agar sosialisasi tentang bahaya covid-19 langsung kemasyarakat.

Baca Juga  Snorkeling, Cara Menikmati Kehidupan Bawah Laut

“Kalau mau efektif cegah ini virus maka usahkan sosialisasi langsung dor to dor untuk menghindari kerumunan yang mengakibatkan penyebaran covid-19,” tutupnya.

Sebelumnya telah diberitakan PetaSultra.Com, terkait dugaan Bupati Mubar, LM. Rajiun Tumada di Kabupaten Tetangga (Muna) yang diketahui ikut dalam bursa calon Bupati pada Pilkadan Muna, disinyalir lebih mementingkan kegiatan pencitraannya di Muna yang ditandai dengan menghadiri acara hajatan ditengah penerapan social distance. Tak hanya itu, sejumlah Kepala Bidang Mubar juga diduga kuat ikut sibuk mengatur kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di Muna.

Penulis: Arto Rasyid