Beranda Nasional Gerakan Aktivis Indonesia Dan HMI Cabang Kendari Dukung Simulasi Penutupan Akses Jakarta

Gerakan Aktivis Indonesia Dan HMI Cabang Kendari Dukung Simulasi Penutupan Akses Jakarta

0
Gerakan Aktivis Indonesia Dan HMI Cabang Kendari Dukung Simulasi Penutupan Akses Jakarta

Kendari,PETASULTRA.COM -Gerakan Aktivis Indonesia dan HMI Cabang Kendari mendukung penuh Simulasi yang dilakukan Polda Metro Jaya dibawah kepemimpinam Irjen Pol Nana Sudjana, (1/4).

Ketua HMI Cabang Kendari Sulkarnain mengatakan Ia berharap kegiatan tersebut jangan hanya simulasi saja tetapi secara serius Kapolda Metro Jaya melakukan Karantina Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

“Dimana DKI Jakarta adalah masih Ibukota Negara Republik Indonesia dan Pusat Pemerintahan dan Ekonomi Negara, ” Ucap Sul saat dihubungi via WhatsApp

Gerakan Aktivis Indonesia dan HMI Cabang Kendari dalam release yang kami terima menyampaikan beberapa poin dan menjadi dasar untuk meminta kepada Kapolri, TNI dan Kapolda Metro Jaya untuk :

  1. Mendukung keinginan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk melalukan Karantina Wilayah DKI Jakarta sebagai tindakan tegas melindungi Rakyat. Serta keinginan Gubernur/Walikota dan Bupati lainnya yang ingin melakukan Karantina Wilayah
  2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara harus diperhatikan Kapolri dan Kapolda Metro Jaya serta TNI untuk meminta menjalankan Pasal 1. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
  3. Polri dan TNI mempunyai kekuatan hukum sangat luas disaat Presiden sudah menyatakan Darurat Sipil dalam menjaga kedaulatan nasional dan keselamatan rakyat.
  4. Jangan sampai Kapolri dan Kapolda Metro Jaya bertindak ceroboh dan arogan seperti yang dilakukan Kapolda Sulawesi Tenggara, Bapak Merdisyam yang membiarkan Tenaga Kerja Asing Ilegal masuk saat masa – masa Pendemi Covid-19. Hal itu selain mencoreng nama Indonesia dimata Internasional juga membuat kekacauan yang terjadi di Sulawesi Tenggara hingga saat ini. Harusnya Wanjakti Polri sudah membuat keputusan untuk mencopot atau bahkan memecat Kapolda Sulawesi Tenggara, Bapak Merdisyam sebagai langkah serius Kapolri dalam mengayomi rakyat saat pendemi Covid-19 ini.
  5. Kami ingin instansi Kepolisian Republik Indonesia benar – benar menjalankan Slogan Promoter yang Professional, Modern dan Terpercaya
  6. Dengan segenap hati nurani yang paling dalam kami mohon permintaan kami ini dilaksanakan.