Para petani saat memanen hasil jagung kuning. (Istimewa)

PETASULTRA.COM – MUNA. Ditengah pandemi Covid-19, produksi pangan pokok seperti jagung dan padi di Kabupaten Muna dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada Bulan Ramadhan hingga pertengahan tahun. Pasalnya, para petani jagung dan padi saat ini telah memasuki masa panen untuk periode masa tanam Oktober tahun 2019 hingga Maret tahun 2020.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Muna, puncak panen padi diperkirakan akan berlangsung sejak bulan Maret-April, sedangkan untuk panen jagung dimulai akhir Maret-Mei tahun 2020.

Menurut Kadis TPHP Kab. Muna, Ld. Anwar Agigi, dari beberapa tempat yang dikunjungi, para petani di Muna justru suka cita menyambut panen meski ditengah ancaman virus corona dan meski tanaman jagung juga sebelumnya terserangan hama ulat grayak salah satu dampak dari kemarau panjang tahun 2019, yang mengakibatkan sejumlah petani mengalami hasil panen sedikit bahkan gagal panen terutama pada jagung lokal.

“Untuk jagung hybrida (kuning) relatif dapat bertahan dari serangan hama ulat grayak. Jadi selama bulan Ramadhan, Insya Allah kebutuhan pangan di Muna aman,” kata Anwar Agigi pada PetaSultra.Com.

Baca Juga  Babinsa Koramil 1416-05 Maligano Dampingi Warga Butur Terima BLT DD

Lebih lanjut, Anwar agigi menjelaskan jika luas tanaman padi pada Oktober 2019-Maret 2020, yang terdiri padi sawah luasnya 494 hektar dengan perkiraan provitas rerata 5 ton per hektar Gabah Kering Panen (GKP), kemudian padi ladang seluas 282 hektar dengan perkiraan provitas rerata 1,8 ton per hektar Gabah Kering Panen (GKP).

“Untuk jagung hybrida (kuning) seluas 3.151 hektar dengan perkiraan provitas rerata 5,5 ton per hektar, pipilan basah (kadar air tinggi) dan jagung lokal seluas 4.122 hektar dengan perkiraan provitas rerata 1,2 ton per ton pipilan basah,” sambungnya.

Sementara lokasi tanam dan panen untuk padi sawah berada di Kecamatan Parigi, Kabawo, Kontukowuna, dan Kecamatan Tongkuno. Untuk padi ladang berada di Kecamatan Parigi, Kabawo, Watopute, Kontunaga, Lasalepa, Wakorumba Selatan, Pasir Putih, Maligano dan Kecamatan Batukara.

Kadis TPHP Muna, Anwar Agigi (kiri) saat mengecek tanaman padi siap panen. (Istimewa)

Sedangkan lokasi tanam dan panen jagung hybrida (kuning) berada di Kecamatan Tongkuno, Tongsel, Parigi, Bone, Marobo, Kabawo, Kabangka, Kontukowuna, Kontunaga, Watopute, Napabalano, Lasalepa, Pasir Putih, Pasikolaga, Wakorumba Selatan, Maligano dan Kecamatan Batukara.

“Sementara harga pembelian GKP untuk padi sawah sebesar Rp. 4.000 per Kg ditingkat petani sedangkan untuk padi ladang sebesar Rp. 7.000 per Kg GKP. Untuk jagung, harga ditingkat petani khususnya jagung hybrida (kuning) sebesar Rp. 3.000 per Kg pipilan basah dan harga untuk pipilan keringnya sebesar Rp. 4.000 per Kg,”

Baca Juga  Bertambah Tiga Positif dari Klaster Baru, Kadinkes Muna: Jangan Panik, Pasien Positif Covid-19 Terbukti Dapat Disembuhkan

Selain itu, kata Anwar, kabar menggembirakan lainnya itu, jika saat ini para petani tetap semangat berusaha tani apalagi tengah menghadapi musim tanam untuk periode tanam April-September 2020, bahkan ada dibeberapa lokasi untuk pertanaman padi, seperti di kawasan persawahan Desa Bente-Rangka, Kecamatan Kabawo, persawahan Bahutara-Kontukowuna, Kecamatan Kontukowuna dan persawahan Desa Lupiah, Kecamatan Kabangka, tengah persiapan dan pengolahan lahan untuk ditanami padi.

“Begitu juga tanaman jagung, khususnya jagung hybrida (kuning) dimana setelah panen ini akan segera penyiapan lahan lagi untuk periode tanam April-September, dimana untuk tahun 2020 ini target minimal luas tanamnya sebesar 8.000 hektar,” beber Anwar.

Olehnya itu, terkait pelaksanaan panen untuk periode tanam April-September ditengah ancaman virus corona, Kadis TPHP Muna, Ld. Anwar Agigi, berharap kepada para petani untuk tetap semangat, sehat, menjaga stamina dan selalu memperhatikan protokol penanganan virus tersebut yang telah disampaikan oleh Pemerintah Daerah.

Dan sebagai bentuk dukungan dari Pemda Muna hari ini, lanjut Anwar, akan dilakukan beberapa hal antara lain menfasilitasi pemanfaatan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), menyiapkan dukungan alat dan mesin pertanian baik untuk pra panen maupun pasca panen yang dikelola oleh Brigade Alsintan maupun yang dikelola oleh Kelompok Tani dengan memberikan kemudahan dalam penyewaannya. Selain itu, dukungan dari para Penyuluh melalui Program Kostratani (Komando Strategis Petani) untuk mengawal kegiatan usahatani yang dilakukan oleh para petani.

Baca Juga  Rapid Test Massal, Lima Warga Tongkuno Dinyatakan Reaktif!

Bapak Bupati Muna dan Bapak Menteri Pertanian menyampaikan salam untuk semua petani bersama keluarga dan mengajak untuk tetap tenang, selalu siap bekerja keras membangun ketahanan pangan dan perekonomian walaupun tengah diperhadapkan dengan cobaan adanya wabah virus corona, karena kegiatan para petani sangat strategis dalam mendukung ketersediaan logistik pangan namun tetap memperhatikan protokol penanganan covid-19 dalam aktivitas usahataninya.

“No Food, No Life, yang artinya tidak ada makanan, tidak ada kehidupan,” tutupnya.

Penulis: Arto Rasyid