PETASULTRA.COM – BALI. Asisten Deputi Tumbuh Kembang Anak dalam Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Lies Rosdianty mengikuti pelaksanaan hari ke 2 kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peran Forum Anak sebagai Pelopor dan Pelapor di Provinsi Bali.

Ditegaskan Lies Forum Anak bukanlah kelompok ekslusif. Sebagai wadah partisipasi anak dalam pembangunan, tidak ada batasan bagi anak untuk dapat menjadi anggota Forum Anak, “yang tidak boleh menjadi anggota forum anak adalah yang bukan anak. Pokoknya semua anak boleh masuk ke dalam keanggotaan Forum Anak, tidak ada diskriminasi. Terus bukan berarti Forum Anak mau menyaingi lembaga atau kelompok – kelompok anak lainnya. Saya masih sering mendengar forum anak itu disebut eksklusif, padahal tidak seperti itu,” ujarnya.

Sebagai wadah partisipasi forum anak bertujuan mendorong anak dalam proses pengambilan keputusan tentang sesuatu yang berhubungan dengan dirinya dan atas kesadaran, pemahaman serta kemauan bersama sehingga anak dapat menikmati hasil atau mendapatkan manfaat tersebut. Selain syarat usia menjadi anggota Forum Anak diantaranya bergabung atas dasar kesadaran sendiri, melampirkan surat izin orangtua/wali, dan bersedia menjaga nama baik diri sendiri dan organisasi.

Baca Juga  Kapal Tongkang Terdampar Di Pudonggala Utama, HIPPMAWA Lakukan Aksi Unjuk Rasa Di Syahbandar Molawe
kegiatan Bimbingan Teknis Peran Forum Anak di Bali.

Lies menambahkan, “Partisipasi anak itu sebetulnya masih belum banyak dipahami oleh masyarakat, termasuk dalam keluarga. Berapa banyak orang tua yang melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, misalnya mau rekreasi. Biasanya dalam kondisi seperti ini anak kan ikut saja, bapak ibu yang menentukan. Padahal seperti itulah wujud partisipasi anak ketika pandangan anak bisa didengar,” jelasnya.

Muhammad Rifqi Aghnaita, anggota Forum Anak Kota Banjarmasin mengaku telah berperan menjadi pelopor dan pelapor didaerahnya, “Saya bersama teman – teman Forum Anak Kota Banjarmasin juga sudah melakukan peran sebagai pelopor dan pelapor. Contohnya lewat program kerja ganti rokok dengan permen. Karena di Banjarmasin itu banyak perokok aktif, kami tidak ingin anak terpapar. Jadi kalau ada yang merokok kami ganti rokoknya dengan permen. Saya berharap teman – teman juga bisa jadi agen pelopor dan pelapor, karena generasi emas itu ada di tangan kita” terang siswa SMKN 1 Banjarmasin ini.

Pada hari ke 2 bimtek anak diberi materi terkait pemahaman Konvensi Hak Anak (KHA), kelembagaan Forum Anak, dan strategi pelaksanaan peran sebagai Pelopor dan Pelapor serta melakukan studi kasus, Sabtu (14/09/2019).

Baca Juga  Terus diguncang Gempa Bumi Apa Ambon Berpotensi Tsunami Ini Jawabannya

Di ruangan terpisah peserta pendamping diberikan materi seputar manajemen data Forum Anak dan isu lingkungan dalam rangka pelaksanaan World’s Clean Up Day yang dilaksanakan serentak oleh Forum Anak seluruh Indonesia pada 21 September 2019 mendatang. (Red)