PETASULTRA.COM – JAKARTA. Rapat terbatas mengenai percepatan penerapan peta jalan industri 4.0 yang digelar dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di kantornya Jakarta dengan jajaran terkait untuk membahas tindak lanjut dari peta jalan industri 4.0 yang telah diluncurkan pada 4 April 2018 lalu, Selasa (03/09/2019).

Digagas oleh Kementerian Perindustrian dengan tema “Making Indonesia 4.0,” Pemerintah hendak mengupayakan revitalisasi industri Indonesia, “Ini kita perlukan agar langkah – langkah kita menghadapi perubahan global yang sangat cepat terutama datangnya revolusi industri jilid ke – 4 ini betul – betul jelas, terukur, dan terintegrasi,” ujar Presiden dalam sesi pengantar rapat terbatas tersebut.

Diketahui revolusi industri keempat yang berbicara tentang implementasi teknologi automasi dan pertukaran data dalam bidang industri tengah mentransformasi dunia, “Kita harus berani berubah. Berani melakukan berbagai lompatan dan langkah – langkah terobosan yang dimulai dari perbaikan regulasi yang tidak sinkron, peningkatan kualitas SDM, membangun ekosistem inovasi industri yang baik, peningkatan insentif – insentif untuk investasi di bidang teknologi, kemudian juga mendesain ulang zona – zona industri sampai dengan perbaikan alur aliran bahan materialnya,” ucapnya.

Baca Juga  Laskar Anoa Sultra,Laporkan Mantan Kades Wunduwatu Di Kejaksaan Negeri Konsel, Diduga Menggelapkan Anggaran Dana Desa.
Rapat terbatas mengenai percepatan penerapan peta jalan industri 4.0 yang digelar dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di kantornya Jakarta.

Dalam peta jalan Pemerintah menjadikan lima industri nasional sebagai fokus implementasi industri 4.0 di tahap awal dintaranya industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, elektronik, dan kimia.

Presiden Jokowi meminta jajaran terkait berkonsentrasi membenahi dan memperbaiki struktur industri prioritas tersebut sehingga mendorong peningkatan ekspor dan investasi serta mewujudkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030 di mana industri Indonesia pada saat itu diharapkan telah mampu mengimplementasikan industri 4.0 dan bersaing dengan negara lainnya.

“Saya yakin kalau kita konsentrasi memperbaiki struktur industri nasional kita sehingga makin kuat, maka kita akan mampu meningkatkan PDB secara signifikan dan terutama mendorong peningkatan ekspor dan investasi. Juga tidak kalah pentingnya adalah peningkatan lapangan pekerjaan yang baru, yang bisa menampung lebih banyak lagi tenaga – tenaga kerja yang ada di negara kita,” tandasnya. (Red)