Beranda Ekonomi Bisnis Makanan Khas Muna-Buton Masuk Rekor Dunia

Makanan Khas Muna-Buton Masuk Rekor Dunia

0
Makanan Khas Muna-Buton Masuk Rekor Dunia

PETASULTRA.COM : KENDARI- Makanan Khas Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan rekor dunia. Namanya Kasuami makanan yang berbahan utama ubi kayu itu dirancang setinggi 250 Cm dan diameter 180 Cm dan diolah dengan cara diparut, diperas dan dikukus secara benar dan higienis.

Hasilnya pun sontak membuat masyarakat yang mengunjungi acara Event Kendari Food Festival (KFF) di alun-alun eks MTQ Kendari, merasa kagum melihat salah satu makanan khas daerah mereka bisa masuk dalam rekor tersebut.

Kerennya lagi, makanan itu dirancang oleh 20 siswa jurusan Tata Boga asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kendari bersama dengan 30 Cheff profesional.

” Tentunya seluruh syarat dan ketentuan MURI telah dipenuhi pihak penyelenggara KFF bersama PCPI Sultra. Kami mengukur dua kali untuk memastikan ukurannya. Kami mencatat kasuami ini tingginya 250 Cm dengan diameter 180 Cm. Ini merupakan rekor MURI, bahkan rekor dunia, ” ujar Triono dari tim penilai MURI,Senin 3 Desember 2018

Sementara itu, Wakilkota Kendari Sulkarnain sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan tersebut. Menurut dia dengan masuknya rekor Muri pada salah satu makanan khas Sultra, bisa lebih memperkenalkan secara luas kuliner-kuliner yang di sultra.

” Event KFF yang digagas Komunitas Kuliner Kendari ini merupakan event yang memberikan nilai sangat positif. Salah satunya moment untuk memperkenalkan aneka kuliner khas Sultra, dan saya berpesan kepada semua masyarakat Sultra, agar bangga dengan makanan khas  Sultra. Karena kita memiliki banyak potensi kuliner,”beber Walikota

Untuk diketahui selain Muna dan Buron, makanan tradisional tersebut juga sangat populer dikalangan masyarakat Wakatobi, Buton Utara, Buton Tengah dan Buton Selatan serta di Pulau Kabaena.

Alkisah makanan kasuami konon katanya banyak dibawa oleh para pelaut dan pedagang antarpulau khususnya para pedagang antarpulau di Wakatobi. Mereka membawa bekal kasuami hingga ke Negara Singapura, Malaysia bahkan ke Mindanao Philipina. Kasuami ini dapat bertahan berhari-hari, tanpa mengalami basi.

Suksesnya acara KFF tersebut dipelopori Komunitas Kuliner Kendari atau lebih sering disebut Tripelka, merupakan kerjasama dengan Bank Sultra, Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pariwisata Provinsi Sultra serta Pemerintah Kota Kendari.

Event yang sudah berskala nasional itu juga didukung oleh Komunitss Jurnalis Jalan-jalan (KJ3), Harian Berita Kota Kendari dan DPD Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kendari. (Erwin)